Muntok, – Hampir sepekan perairan laut tembelok keranggan sepi dari aktifitas tambang ilegal, nampak terlihat puluhan ponton terparkir tidak jauh dari perairan laut tembelok keranggan. Tutupnya lokasi tambang ilegal tembelok keranggan, nampaknya meninggalkan beberapa kesan di masyarakat, seperti masyarakat keranggan yang katanya setiap rumah akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp 550 ribu selama beraktifitas ternyata tak sesuai dengan ekspektasi.
Salah satu warga keranggan RT 001 RW 002, Ketika ditemui dikediamannya, Selasa (01/04/2025) sembari silahturahmi di momen lebaran mengatakan selama tembelok keranggan buka baru tanggal 30 bulan kemaren dapat uang kompensasi.
“Selama buka tembelok keranggan smpai dek begwe agik, baru tanggal 30 tadi dapet duit kompensasi e. Ni kami yang ngambik sendiri kerumah wira selaku Pak RT kami,” kata Narsum yang sudah usia lanjut yang namanya tak mau disebutkan.
Ia juga mengungkapkan jika awalnya dijanjikan Rp 550 Ribu tapi nyata hanya Rp 55 Ribu.
“Rp 55 Ribu kami dapet e, kupikir Rp 550 Ribu. Dak sesuai kek omongan. Lebih baik tambang tembelok keranggan dipegang seperti Peltim karena Peltim jelas kompensasi e kayak di Kampung Pait dapat sekitar Rp 1Juta smpai Rp 1,5Juta tiap rumah e. Tapi karena tembelok keranggan bukan masuk iup timah jadi dak mungkin lah di pegang Peltim,” ungkapnya.
Ia juga setuju jika tidak ada lagi aktifitas tambang tembelok keranggan.
Sementara itu, Ajang bos besar timah melalui orang kepercayaannya angkat bicara dan menjelaskan jika ajang tidak terlibat dalam penampungan timah ilegal tembelok keranggan beberapa waktu lalu.
“Sory bro, ku cuma menjelaskan dan meluruskan kalau ajang dakde terlibat dalam aktifitas tambang ilegal tembelok keranggan apalagi nampung timah e. Justru yang terlibat nampung timah tu Bos Ray dari Pangkalpinang dan Bos Ahyan. Sedangkan pengurus lapangan e Gopari sm Laode,” kata orang terdekat ajang yang menyebutkan namanya Deka.
“Ku sih dkd maksud apa-apa cuma meluruskan bae kalau dari awal buka sampai tutup tembelok keranggan ajang dkde pernah nek ikut campur soal penampungan ataupun kerjaan tersebut. Tu bae bro. Lah dulu ok wass,” jelasnya seraya mengakhiri obrolan melalui telepon selular, Selasa (01/04/2025).
Sementara itu, Ray yang katanya bos timah dari Pangkalpinang melalui salah satu temannya mencoba mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu Ketua Ormas ternama, Hadi Susilo namun ditolak dan dikembalikan kerekening pengirim awal.
“Ni dindo, Ray ngirim duit kek ku melalui orang lain. Tapi ku tolak ku dan ku kirim balik kerekening pengiriman awal. Sekali dak tetap dak. Sekali ku ambor berita tetap ku ambor berita,” ungkapnya seraya mengirimkan screen shoot hasil percakapan via WA, Sabtu (30/03/2025).
(JurnalismeOnline/Rusmantoro)