![]() |
(Foto istimewa :Asep Kurnia sekretaris DPRD Sumedang ,awak media dan beberapa LSM di ruangan komisi I /doc ji.brt) |
Jurnalisme.info-Sumedang, 4 April 2025 – Insiden penolakan wartawan saat peliputan rapat di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Sumedang pada Rabu, 19 Maret 2025, mendapat perhatian serius dari pihak DPRD Sumedang. Sebagai bentuk komitmen terhadap kebebasan pers dan transparansi, DPRD Sumedang mengadakan konferensi pers pada Kamis, 20 Maret 2025, untuk memberikan klarifikasi sekaligus menegaskan hubungan yang erat antara lembaga legislatif dan media.
Ketua Komisi I DPRD Sumedang, Asep Kurnia, menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan yang mengalami ketidaknyamanan. Ia menegaskan bahwa insiden ini tidak mencerminkan sikap DPRD terhadap kebebasan pers dan keterbukaan informasi. "Kami sangat menghargai peran media dalam mendukung transparansi dan demokrasi. Insiden ini adalah hasil dari miskomunikasi yang tidak seharusnya terjadi. Kami ingin memastikan hal ini tidak terulang lagi," ujar Asep Kurnia.
Asep Kurnia juga menegaskan bahwa meskipun rapat DPRD umumnya terbuka untuk umum, ada kalanya rapat ditutup untuk menjaga kondusivitas diskusi. "Keputusan rapat tertutup diambil dengan pertimbangan yang matang, terutama untuk menjaga ketertiban dalam rapat. Kami selalu berusaha mengakomodasi media dalam menyebarkan informasi kepada publik, namun ada kalanya pengambilan gambar atau video dibatasi untuk menghindari kesalahpahaman," jelas Asep.
Ia menekankan, bagaimanapun juga, DPRD Sumedang tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa media dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Asep Kurnia menambahkan bahwa meskipun wartawan diperbolehkan untuk mengambil gambar sebelum rapat dimulai, pengambilan gambar atau publikasi langsung dari dalam rapat tertutup dilarang untuk menjaga agar proses diskusi tetap fokus dan kondusif.
Dalam pernyataan penutup, Asep Kurnia menggarisbawahi pentingnya memperbaiki komunikasi antara DPRD dan media. "Kami berkomitmen untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan rekan-rekan wartawan. Ke depan, kami akan memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil, termasuk dalam hal keterbukaan informasi, lebih terkoordinasi dengan baik," kata Asep.
DPRD Sumedang berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi kedua belah pihak untuk terus menjaga komunikasi yang konstruktif dan memastikan bahwa informasi yang akurat serta transparansi tetap terjaga demi kepentingan publik.