Pasaman, jurnalisme.info-
Di antara sepuluh Program unggulan Pemkab Pasaman di bawah kepemimpinan Bupati Sabar AS, program Pasaman Berimtaq memiliki jangkauan tujuan yang sangat jauh ke depan.
Selain menciptakan masyarakat Pasaman yang hidup sesuai dengan tuntunan dan tatanan nilai-nilai agama, menurut Burhanuddin SIQ SPDi MP.d, program itu juga menekankan pentingnya penyiapan generasi muda.
"Yaitu generasi muda Qurani, yang punya dasar dan landasan agama yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman yang diyakini semakin berat," ujar simpatisan paslon Sasuai yang berasal dari botan ini.
Menurut Syamsul bahri betapa tidak mudah tantangan yang dihadapi generasi muda yang hidup di zaman sekarang. Banyak faktor yang memungkinkan generasi muda abai dengan bumi tempat ia berpihak.
Burhanuddin menyebut, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memudahkan nilai-nilai yang datang dari belahan dunia lain masuk secara leluasa ke daerah ini.
Tapi, diingatkan Burhanuddin, tidak semua nilai dan norma yang datang dari luar itu baik. "Bahkan ada di antaranya yang tidak baik, yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang diwarisi secara turun-temurun," ungkapnya.
Dalam konteks kasus seperti inilah, menurut Burhanuddin, sangat diperlukan adanya benteng atau filter yang memungkinkan generasi muda tetap berjalan di atas koridor yang benar.
"Program Pasaman Berimtaq saya nilai sebagai upaya untuk menyiapkan benteng atau filter bagi generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh oleh sejumlah perilaku yang tidak baik yang datang dari belahan dunia lain," sebutnya.
Melalui kegiatan Magrib Mengaji, wisuda Tahfidz, Safari Subuh, Kampung Al-Quran dan lainnya, menurut Burhanuddin, hendak diciptakan generasi muda Pasaman yang memiliki bekal keagamaan yang kuat.
"Program ini jangkauannya sangat jauh ke depan," tambahnya. Karena generasi muda penyambut tongkat estafet kepemimpinan, menurutnya, diharapkan kepemimpinan ke depan tetap berlandaskan dengan ajaran agama.
Tokoh masyarakat botan Syamsul Bahri kepada awap media.
(Warman By Runcing)