Tulungagung, jurnalisme.info-
Pada Minggu, 23 Maret 2025, Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) memperingati Hari Air Sedunia dengan menggelar agenda bertajuk Green Guardian. Kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas, seperti river clean-up, penanaman pohon, diskusi film, serta buka puasa bersama, mengingat pelaksanaannya bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Acara ini diselenggarakan di Warkop Edukasi Kakofoni, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Sejumlah instansi, lembaga, serta tokoh masyarakat turut diundang, di antaranya Kepala Desa Plosokandang, Direktur PJT I, DLH Tulungagung, Kalaksa BPBD Tulungagung, Kepala Irigasi Kauman, PUPR SDA Tulungagung, Polsek Kedungwaru, Koramil Kedungwaru, Dinas Kehutanan Cabang Trenggalek, KPH Tulungagung, dan FKH Tulungagung. Selain itu, komunitas pecinta lingkungan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum juga berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Hari Air Sedunia, yang diperingati setiap 22 Maret, menjadi momen penting bagi masyarakat global untuk merefleksikan peran air sebagai sumber kehidupan. Melalui kegiatan ini, BRUIN bertujuan untuk:
1. Mendukung tindakan konservasi dan pengelolaan air secara berkelanjutan.
2. Membangun kolaborasi dan kemitraan antara berbagai pihak.
3. Mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin 6 (air bersih dan sanitasi layak), serta poin 13 (ekosistem darat).
Dalam agenda acara tersebut salah satu perwakilan dari bidang sumber daya bapak Hendra langkah konkrit pemerintah dalam menjaga kualitas dan kuantitas air " beberapa langkah yang dilaksanakan dinas PUPR melaksanakan konservasi ,pembersihan sungai maupun normalisasi sumber air yang berada di wilayah sumber air di Tulungagung" ujarnya . Dalam peringatan hari air sedunia ini untuk bidang beliau tidak ada program khusus tetapi setiap tahun sudah ada agenda acara terkait dengan kebersihan air .
Menurut pak Soni selaku perwakilan dari PJT terkait peringatan hari air sedunia " kalau pandangan saya sih bagus ya , karena kita lihat dari bruin bisa mengumpulkan aktivis lingkungan dan juga stake holder dari PJT SDA dan DLH beserta instansi lain bisa kumpul " ujar Sony.
"Dengan adanya kegiatan ini semoga kedepan untuk kegiatan pengelolaan air bisa bersinergi bersama" tegas Sony.
Selain itu juga pernyataan dari salah satu aktivis lingkungan yang juga menjadi kordinator dalam acara tersebut yaitu Harun terkait apa yang bisa dilakukan aktivis dalam kontribusi konservasi air " ohh banyak mas kalau bicara terkait konservasi air , bukan hanya dari aktivis tetapi juga masyarakat , sekarang sungai menjadi tempat sampah harmonis di masyarakat hehehe (canda) aktivis itu sebagai pemantik sebagai penyadar masyarakat " ujarnya
Selain itu peran teknologi juga penting dalam menjaga kelestarian air untuk saat ini jelas Harun .
(M Fari Duddin)