Klaten, jurnalisme.info -
Hari ini Selasa, ( 03/12/2024 ) adalah Hari Disabilitas Internasional, dan tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini adalah "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang disabilitas untuk Masa depan yang Inklusif dan Berkelanjutan", kegiatan ini diperingati setiap tahun pada tanggal 03 Desember.
untuk Kabupaten Klaten sendiri kegiatan ini dilaksanakan pada Tgl 10 Desember 2024, di Gedung Graha Bung Karno yang rencana semula akan di mulai sekitar pukul 09.00 Wib pagi, namun sehubungan Ibu Bupati Sri Mulyani, ada acara yang berbarengan di hari tersebut maka jam pelaksanaan acara di undur pada pukul 12.30 Wib, begitu informasi yang kita terima dari rekan pembimbing Disabilitas Trucuk.
Lebih lanjut Nugroho dari sekretaris PDP ( Persatuan Disabilitas Pedan ) mengatakan pada wartawan ( 03/12/2024 ) ketika ditanyakan terkait agenda kegiatan HDI tersebut mengatakan, " Kalau di lihat dari definisi kata Inklusif menurut sumber Google yakni, adalah sikap yang terbuka untuk menerima dan mengakomodasi keberagaman dalam masyarakat, Inklusif juga dapat diartikan sebagai tindakan mengajak atau mengikutsertakan semua orang tanpa memandang perbedaan latar belakang, kemampuan, status, atau karakteristik lainnya.
Sementara Inklusif berasal dari kata bahasa Inggris "inclusion" yang berarti proses memasukkan atau mengikutsertakan, beberapa poin penting terkait definisi inklusif adalah :
Menghargai keberagaman dan perbedaan, Memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, Berupaya menghilangkan hambatan dan diskriminasi, Menciptakan rasa memiliki dan diterima bagi semua orang.
Inklusif sering disematkan pada kehidupan bermasyarakat dan dunia pendidikan, serta masyarakat dapat berpartisipasi secara penuh sesuai dengan persamaan hak, tambah Nugroho, dari PDP, sebenarnya bagus mas temanya hanya saja pada praktek di lapangan di kenyataan real, terkadang kalau berurusan dengan dinas itu tau sendiri kan mas, mungkin 2 atau 3 bulan kita harus mengajukan proposal sebelumnya bila mau berkegiatan, itupun kalau di ACC, kalau tidak ya sudah terpaksa dengan pendanaan mandiri mas, makanya terkadang kita itu kok agak pesimis kalau berurusan dengan pemerintahan, paparnya, ya memang di undang sih pada acara kegiatan tersebut, yang sedianya akan dihadiri oleh sekitar 1600 Disabilitas se-Klaten, mas namun apakah benar segitu banyaknya atau tidak ya nanti nanya panitia aja mas, paparnya ketika berbincang dengan wartawan ( 03/12/2024 )
Kemudian terpisah Nurbertus Trisno Nugroho yang juga pembimbing di Sanggar Seni Mewarnai Dunia ( 03/12/2024 ) juga mengatakan pada wartawan " rata rata rekan rekan disabilitas itu meski tidak semuanya tertariknya hanya kalau ada acara makan makan sama dangdutan mas, sementara dukungan keluarga / pendampingnya juga masih kurang untuk terkait kesadaran akan dunia Disabilitas itu sendiri, jadi saya sendiri kadang kalau membimbing mereka itu ya agak agak susah juga karena saya sadar benar posisinya saya sendiri juga hanya sebatas warga biasa bukan pejabat atau pihak pengambil keputusan jadi terkadang suka malah malu sendiri mas ketika mau memberikan sebuah pemahaman terkait dunia Disabilitas, kemudian terkait dengan harapan tentang Hari Disabilitas Internasional ini ya opo ya, harapan saya semoga di laksanakan undang undang Disabilitas yang selama ini hanya jadi catatan menumpuk di Dinas terkait, dan ada follow up lebih lanjut untuk turun kebawah, jadi maksudnya penetapan atau implementasi dari undang undang tentang disabilitas itu pelaksanaanya minim, bahkan belum semua Desa memiliki Komunitas Disabilitas, kalaupun ada ya jalan di tempat, namun ini tidak semua ya, memang ada juga yang berjalan tapi sedikit, bahkan banyak Desa yang belum memihak ke disabilitas, baik dari perangkat desa maupun masyarakatnya, ada yang tidak tau disabilitas Ki panganan opo toh, dan faktanya memang hak hak disabilitas ini di lapangan ya memang belum terpenuhi, ironisnya penyebutan kata cacat yang sebenarnya tidak boleh digunakan lagi masih sering dipakai, di masyarakat sebuah Desa untuk menyebut rekan Disabilitas maupun anak berkebutuhan khusus, la ini kan sangat menyakitkan bagi kita mas, katanya setara sesama tapi kok kita justru tidak di hargai dan cenderung jadi bahan ejekan " paparnya, saat di wawancarai sembari menunggu ambulance dari komunitas satu hati yang datang dari sragen buat berkunjung ke Sanggar Seni Mewarnai Dunia, Palar Trucuk, Klaten.
Demikian pertemuan singkat kita sore tadi terkait rencana Agenda gelaran kegiatan Hari Disabilitas Internasional di Kabupaten Klaten yang hendak di hendak selenggarakan pada tanggal 10 Desember 20234 nanti.
( Pitut Saputra )