Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Yudistira: Saya Akan Selalu Mengingat yang Ayah Saya Ajarkan

Minggu, 13 Oktober 2024 | Oktober 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-13T05:50:37Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?



Jurnalisme.info - Belakangan ini publik di Purwakarta mulai merasakan atmosfir perpilkadaan yang kian memanas melengkapi nestapa pelanggan setia PDAM yang sudah lebih dari sepuluh hari tak mendapatkan aliran air PDAM.


Setelah disuguhkan persoalan ijazah persamaan cawabup yang merambah ke ranah hukum, publik disuguhkan berita tentang pencurian dana desa dalam mobil bersticker Paslon hingga saling sindir antar kubu terkait 'Duit mitoha' (uang mertua).


Laksana oase di Padang pasir, pernyataan Yudistira yang merupakan putra dari Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Anne Ratna Mustika (ARM).


Ia mengatakan bahwa keberadaannya di barisan Anne Ratna Mustika sekaligus kesungguhan upayanya untuk memenangkan ibunya dalam kontestasi merupakan bentuk implementasi didikan KDM, ayahnya.


"Seorang ayah akan bangga mendapati anaknya semakin gigih dan terus bersemangat mengamalkan ajaran sang ayah. Reaksi atas dukungan KDM pada Paslon rival Anne-Budi kiranya menjadi barometer suksesi dan ternyata Yudistira telah mampu menunjukkan kesungguhan bhaktinya baik kepada sang ibu maupun kepada sang ayah." ujar Wahyu Hidayat dikutip dari DailyNotif.com , Minggu (13/10/2024).


Wahyu Hidayat sebagai ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta yang juga tercatat sebagai timses Paslon nomor 3 yakni Anne Ratna Mustika - Budi Hermawan.

Ia mengapresiasi dan merasa bangga dengan kesungguhan Yudistira yang berjibaku siang malam demi menjemput kemenangan Paslon nomor 3 tersebut.

Wahyu mengatakan dalam hal ini KDM sebagai calon gubernur yang diusungnya melalui Partai Buruh, telah berhasil mendidik anak dengan dedikasi yang sedemikian luar biasanya.


"Beliau (KDM-red) harus bangga memiliki putera seperti Yudistira karena memiliki modal besar sebagai calon pemimpin masa depan bangsa. Semoga kesungguhannya berbuah manis dengan dilantiknya Anne-Budi sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030." lanjut Wahyu.

Menanggapi persoalan lain yang turut membuat situasi atmosfir perpilkadaan memanas khususnya dugaan rivalitas antar calon terkait ijazah dan "duit mitoha".


Wahyu menghimbau untuk para calon pemimpin Purwakarta yang sedang berlaga maupun para timses untuk menahan diri dengan tidak saling menyerang karakter melainkan dengan beradu gagasan maupun program yang dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari apabila terpilih sebagai bupati dan wakil bupati.

Selanjutnya tentang pencurian dana desa dengan dipecahnya kaca mobil bersticker Paslon 03, Wahyu sampaikan agar tidak terus dipolitisir karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.


"Anne-Budi ini ga henti-henti diuji. Dari masa kepemimpinan ARM yang ragam keterbatasannya dijadikan bahan kampanye bagi rival, dari tim silon yang tidak masukkan aliansi partai sebagai pengusung, persoalan pemblokiran beberapa rekening cawabup hingga niat baik timses yang meminjamkan mobilnya namun berujung pada terjadinya kasus pencurian sehingga mobil di tahan sebagai barang bukti. Namun kami percaya bahwa guncangan-guncangan ini hanya akan menguatkan kita semua bahwa pasangan Anne-Budi ini adalah pasangan yang tangguh, teruji dan mumpuni serta masih belum tergantikan. Kehadirannya dirindukan untuk dapat melanjutkan dua periode dan menuntaskan program-program kesejahteraan yang belum terealisasikan sebelumnya."ujar Wahyu.


Seruan Wahyu Hidayat ini mencerminkan semangat untuk menjaga kondusivitas di tengah proses demokrasi, sekaligus mendorong agar Pilkada 2024 menjadi momentum bagi Purwakarta untuk terus maju dan berkembang.***

×
Berita Terbaru Update