Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Komitmen Pelayanan Publik dalam Menjaga Stabilitas Harga Pangan dan Kondisi Pasar di Tebing Tinggi

Selasa, 08 Oktober 2024 | Oktober 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-08T07:50:03Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?


Oleh : Imran Yusuf 

Sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian guna mencapai tujuan panjang dengan keyakinan untuk tetap bersama dalam situasi dan kondisi, pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat di segala bidang termasuk dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan ataupun harga bahan kebutuhan pokok pada setiap daerah. Kota Tebing Tinggi dengan penduduk sekitar 180 ribu jiwa menetap di tengah-tengah Kabupaten Serdang Bedagai dengan luas wilayah mencapai 38,44 km² juga berharap kepada pemerintah kota agar senantiasa dapat menjaga fluktuasi harga bahan pangan dengan membangun cadangan pangan atau persediaan pangan yang digunakan untuk mengantisipasi kekurangan pangan, gangguan pasokan dan harga dalam bentuk lumbung pangan masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan jumlah penduduk.

Komitmen ini dilakukan Dr Moettaqien Hasrimi S.STP, M.Si selaku Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi saat meninjau langsung pelaksanaan Pasar Pengendalian Harga (PPH) yang digelar Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Rabu (2/10/2024) di Lapangan Merdeka, Jalan Sutomo, Kota Tebing Tinggi dengan didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Zahidin, S.Pd, M.Pd. Pelaksanaan Pasar Pengendalian Harga ini merupakan sebagai salah satu upaya Pemko Tebing Tinggi dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat. Moettaqien menegaskan bahwa kegiatan PPH ini akan terus dilaksanakan sampai harga kebutuhan pokok, khususnya beras, minyak goreng, dan gula, berada pada kondisi yang stabil. 

“Hari ini saya meninjau Pasar Pengendalian Harga, pasar ini kita laksanakan selama dua hari, pada 2 dan 3 Oktober 2024. Untuk dua hari itu, kita sediakan beras sebanyak 30 ton, dengan rincian 10 ton untuk hari pertama dan 20 ton untuk hari kedua. Selain itu, minyak goreng disediakan sebanyak 1.000 liter, serta gula sebanyak 500 kg selama 2 hari," ungkapnya saat itu.

Kegiatan yang mendapat perhatian masyarakat  ini merupakan salah satu langkah konkret dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah lonjakan harga yang sering terjadi. Dengan menggelar pasar pengendalian secara berkala, diharapkan harga kebutuhan pokok di Tebing Tinggi dapat terus terkontrol dan meringankan beban masyarakat. Harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar telah disubsidi agar lebih terjangkau, yakni, beras Rp58.000 per 5 kg, minyak goreng Rp15.000 per liter, dan gula Rp17.000 per kilogram. Menurut Pj Wali Kota, kegiatan ini akan terus dilanjutkan di awal bulan berikutnya apabila kondisi belum stabil.




Sebelumnya, tokoh publik ini bersama Satgas Pangan juga telah melakukan peninjauan stok pangan dan harga di Pasar Gambir dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Tebing Tinggi dan memastikan ketersediaan stok bahan pangan dan stabilitas harga serta upaya mengantisipasi inflasi saat menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Natal, Tahun Baru maupun Idul Fitri. Sementara di Pasar Senangin, Pj Wali Kota menyapa langsung serta bercengkrama dengan beberapa pedagang untuk mendengarkan langsung aspirasi dari para pedagang yang berada di lokasi, kebersihan dan keamanan menjadi faktor utama dalam menciptakan kenyamanan bagi pengunjung, pembeli ataupun pedagang.

Sebagaimana kita ketahui, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Di pasar, terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli serta kesepakatan dalam akad jual beli, dalam ilmu ekonomi, pasar juga diartikan sebagai besarnya permintaan dan penawaran pada jenis barang tertentu yang mencakup pasar tradisional dan pasar modern. Untuk pedagang di pasar tradisional diharapkan senantiasa memelihara bangunan dengan baik, seperti fasilitas kios dan tempat, maupun kebersihan lingkungan. 




Faktor sarana prasarana yang baik dan bersih sebagai penunjang pasar tradisional untuk bersaing dengan pasar modern, sehingga manakala pasar tradisional bersih, tidak banyak sampah dan tidak bau, niscaya masyarakat semangat dan berkemauan berbelanja ke pasar. Selama ini masyarakat menilai, jika lingkungan pasar sangat kotor, berakibat masyarakat tidak mau berbelanja ke pasar rakyat atau tradisional, dari itu, diharapkan semua pihak berkomitmen untuk menjaga kebersihan di lingkungan pasar sebagai upaya memberikan pelayanan yang nyaman kepada masyarakat.

Terkait kondisi Pasar Inpres di Kelurahan Badak Bejuang, Pj Wali Kota Tebing Tinggi Dr Moettaqien Hasrimi, S.STP, M.Si baru-baru ini melakukan kegiatan pembersihan tumpukan sampah bersama dengan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kumpulan sampah tersebut langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dirinya turut mengimbau masyarakat agar tidak mencemari lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, dan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam penanganan sampah, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan guna menciptakan kebersihan lingkungan pasar serta kenyamanan bagi pedagang dan penjual. 

Konsistensi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak terlepas dari peran pemerintah daerah dan masyarakat yang harus bersama-sama menjawab tantangan menjaga kebersihan pasar dari sampah. Hal ini juga merupakan upaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang menjaga kebersihan lingkungan serta fasilitas umum guna memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kebersihan lingkungan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap individu. Lewat partisipasi aktif, masyarakat bisa menjadi pelaku langsung sebagai simpatisan dan pihak yang menyerukan kebersihan demi kenyamanan saat berinteraksi di pasar yang tidak terlepas dari stabilitas ekonomi khususnya di sektor pangan yang dapat terus terjaga dengan baik.


(***)



×
Berita Terbaru Update