Bitung, jurnalisme.info -
Konstalasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bitung mulai memanas sejak beberapa pekan usai penetapan nomor urut Paslon oleh KPU Kota Bitung.
Kontestasi Pilkada Bitung 2024 sendiri hanya ada dua paslon atau head to head antara Paslon nomor urut 1, Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian (GM-WIN) dan Paslon nomor urut 2, Hengky Honandar-Randito Maringka (HH-RM).
Teranyar, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, Maurits Mantiri mulai mengibarkan Bendera “Perang” untuk melawan para “penjajah” demokrasi di Kota Bitung.
Hal itu bukan tanpa alasan. Maurits menuturkan, saat ini telah banyak terjadi intimidasi dari sejumlah oknum yang memanfaatkan pangkat dan jabatannya untuk menekan masyarakat dengan tujuan menjatuhkan paslon GM-WIN di Pilkada Bitung.
Bahkan lanjut Maurits, para “Penjajah” demokrasi ini terang-terangan berafiliasi dengan paslon lawan.
Maurits bahkan sangat geram. Dengan berkibarnya bendera “Perang” pada Pilkada Bitung 2024 ini. Para pendukung dan simpatisan GM-WIN diminta supaya tidak takut dan gentar dengan ancaman atau pun intimidasi dari pihak lawan.
“Jangan takut. Siapapun dia. Sekalipun dia berpangkat kita serbu,” teriak Maurits saat orasi di kampanye GM-WIN, Kecamatan Girian, Sabtu (16/10/2024).
Maurits bahkan mengingatkan, agar jangan coba-coba mengertak PDI Perjuangan dan Golkar. Karena kata dia, tak ada sejengkal pun untuk mundur apalagi takut.
“Kalau saya komando kita turun. Berani?. Teriak geram Maurits dihadapan ribuan massa pendukung GM-WIN.
Maurits pun menyampaikan, demokrasi harus jujur dan adil. Kalau ada yang merusak demokrasi itu. Maka kata Maurits, berarti merusak negara ini.
“Mereka para perusak demokrasi ini hanya sementara di Kota Bitung. Tapi kita semua hidup mati di tanah ini (Kota Bitung, red).
Lanjut Maurits, meminta kepada pendukung, simpatisan, relawan, kader dan pengurus partai yang ada di gerbong Paslon GM-WIN agar bersatu.
“Satukan langkah kita, satukan tekad kita. Bangkit dan lawan. Mari kita jaga Kota Bitung tercinta ini,” tegas Maurits.
(Edward.H)