Banten, jurnalisme.info -
Sejumlah pengurus DPW Solmet Banten dan Aliansi Santri Salafi dan Majelis Dzikir (ASSALAM) lakukan untuk rasa menuntut PJ Gubernur Al Muktabar di copot dari jabatannya pada 11 September 2024.
Aksi tersebut digelar di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Menanggapi Aksi tersebut Arwan Presidium Forwatu Banten mempertanyakan integritas visi pencopotan Al Muktabar.
"Apa yang disampaikan oleh mereka tak bisa diakumulasikan sebagai keinginan Rakyat! Kami memandang di era Al Muktabar justru efisiensi anggaran dilakukan. Bukan sebuah kesalahan soal memPlt kan beberapa dinas disaat efektivitas pelayanan publik terjaga! Sekali lagi ini bukan soal rakyat tapi soal kepentingan pihak tertentu. Bahkan saya mencium aroma bantuan aksi dari internal pejabat di Pemprov Banten. Ini ada apa?" Ungkap Arwan .
Arwan pun menambahkan bahwa era Al Muktabar telah menjadi era panen prestasi yang wajib diapresiasi oleh sebagian besar warga Banten.
"Era Al Muktabar bagi Kami warga Banten adalah era prestasi!
Dua Prestasi terkini diraih Banten saat ini, salah satunya ialah Raihan Anugerah Pandu 2024 yang notabenenya Raihan ini diberikan kepada Pemerintah Daerah dengan Tata kelola Pemerintahan yang baik. Terakhir Al Muktabar raih penghargaan Tokoh Pemberdayaan Masyarakat 2024 yang diberikan oleh Majalah Tempo kita ketahui bersama bahwa Tempo sangat independen soal ini. Jika ada yang masih meminta Pak Al untuk di copot diyakini itu bukan kehendak Rakyat Banten!" Tegas Arwan.
"Jika terbukti Al Muktabar Massive melakukan KKN, jangan Solmet Kami Forwatu Banten yang terdiri dari Puluhan Ormas, LSM, Media dan Komplementer Pimpin Aksi di KP3B. Kita independen soal apapun jika Salah katakan salah jika benar wajib kita jaga Marwah Banten. Ada pernyataan yang keliru menurut Saya soal Pilkada 2024 tak kondusif saat Al Muktabar masih menjabat sangat kontradiktif justru Pihak mereka yang akan membuat gaduh dan Pilkada tak kondusif." Tutup Arwan.
(Ahmad)