Banyuasin, Jurnalisme Online - Ambruknya jembatan penghubung jalur sebelas pada 14 Juni lalu memutus akses Aktivitas masyarakat Yang hendak pergi ke sawah dan Menjual hasil bumi Karna jembatan itu Satu satunya akses ke sawah warga desa upang dan desa Srimulyo ramai ramai gotong royong membangun kembali jembatan penghubung jalur 11, Minggu (23/06/24)
Jembatan jalur sebelas selama ini menjadi akses utama antara dua desa,yakni desa upang dan desa srimulyo kecamatan air salek kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
sutarmin warga Srimulyo Saat di Konfirmasi wartawan, menjelaskan “adanya gotong royong hari ini membangun kembali jembatan yang sudah ambruk, kebutuhan akses penghubung. terutama untuk anak sekolah takutnya nanti menghambat jam pelajaran” ujar sutarmin.
Sutarmin Menjelaskan jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1997 dengan cara swadaya dari masyarakat sekitar jalur sebelas dan warga Srimulyo dan hingga kini belum pernah Tersentuh pemerintah “terang sutarmin
ditempat yang sama Basri warga desa upang menjelaskan”gotong royong hari ini antara warga RT 07 dan RT 08 dan saya mewakili tokoh masyarakat jalur sebelas sedangkan untuk dana yang kita gunakan untuk pembangunan saat ini masih menggunakan dana pribadi,sebab kami belum berani narik uang iuran kepada masyarakat sekitar ” ujar Basri
Harapan kami pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi jembatan penghubung tersebut sebab selama ini belum pernah disentuh pemerintah”Tutupnya
(Mulyadi)