Jakarta,Jurnalisme.info-
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap uang kuliah tunggal (UKT) tidak naik tahun ini, tetapi terbuka peluang naik tahun depan. Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf memperingatkan pemerintah untuk berkoordinasi dengan DPR sebelum menaikkan UKT.
Dede Yusuf awalnya mengapresiasi Jokowi yang akhirnya memutuskan untuk membatalkan kenaikan UKT. Namun, dia menyebut Jokowi menyerahkan kenaikan UKT ke pemerintahan berikutnya.
"Pembatalan yang dilakukan saat ini saya pikir ini langkah baik dari pemerintah, namun pertanyaannya adalah berarti diserahkan kepada pemerintahan berikutnya untuk menyelesaikan kenaikan tersebut? Berarti ini akan muncul kembali," kata Dede Yusuf saat dihubungi, Selasa (28/5/2024
Dengan begitu, Dede menilai DPR perlu mengetahui bagaimana kenaikan UKT yang mungkin akan terjadi di tahun depan. Dia juga menyebut pihaknya kini telah membuat panitia kerja atau panja terkait kenaikan UKT.
"Itu sebabnya kita DPR perlu tahu, bagaimana formulasi kenaikan, jadi di panja pembiayaan pendidikan yang sudah kita mulai, kita akan mengkaji untuk mengetahui sebetulnya mengapa biaya pendidikan tinggi itu semakin mahal. Kita harus pahami dulu," jelasnya.
"Apakah karena membayar gaji-gaji dosen? Membayar laboratorium? Praktek atau uang gedung? Atau apapun juga itu harus kita pahami. Sehingga nanti kita bisa jelas di mana peran pemerintah melalui berbagai program seperti beasiswa, biaya riset, dan apapun juga, dan di mana peran masyarakat yang disebut sebagai UKT," lanjutnya.
Dengan mengetahui latarbelakang kenaikan, dia menilai kenaikan biaya bisa diantisipasi. Jikapun harus naik, dia menyebut kenaikan itu akan masuk akal.
"Sehingga kalau ada kenaikan, kenaikannya bukan sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal, itu lah fungsi panja kita supaya tahun depan kita bisa kontrol persentase kenaikan rangenya di berapa," ujar dia.
detik/Mendikbud Ristek Nadiem Makarim membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tahun ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kenaikan UKT bukan tahun ini, tapi tahun depan.
"Kemungkinan, ini masih kemungkinan, nanti ini kebijakan di Mendikbud akan dimulai kenaikannya tahun depan. Jadi ada jeda tidak langsung seperti sekarang ini," jelas Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5).