Jakarta,Jurnalisme.Online-
Drone milik Turki dilaporkan menemukan sebuah "titik panas" saat melakukan pencarian ke helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh, Minggu sore waktu setempat. Kantor berita Turki, Anadolu Agency, melaporkan bahwa drone UAV Akinci milik Ankara meyakini titik panas itu sebagai puing-puing helikopter.
Sebelumnya atas permintaan Iran, Turki mengatakan telah menugaskan drone, helikopter, kendaraan, dan tim penyelamat untuk membantu pencarian helikopter naas tersebut. Selain Raisi, helikopter tersebut diketahui membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan sejumlah pejabat.Dalam update kantor berita Fars mengutip kepala Bulan Sabit Merah di wilayah Azerbaijan Timur dan Iran, tim penyelamat juga sedang dikirim ke daerah mengeluarkan panas itu. Lokasi itu berada di 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil.
"Belum ada tim penyelamat yang bisa mencapai helikopter dan memberi tahu kami secara pasti apakah presiden, menteri luar negeri, dan orang lain di dalam helikopter masih hidup atau tidak," kata jurnalis Al-Jazeera saat melaporkan update terbarunya.Sementara itu, para ahli meyakini cuaca berperan besar dalam kecelakaan itu. Pakar penerbangan dan mantan pilot helikopter, Paul Beaver, mengatakan tutupan awan, kabut, kabut, dan suhu rendah pasti berkontribusi terhadap jatuhnya pesawat presiden Iran.
"Tidak seperti pesawat sayap tetap, helikopter tidak dapat dengan mudah terbang di atas cuaca (buruk)," katanya.
"Helikopter tidak memiliki kemewahan itu," tambahnya.Mengutip Reuters, Raisi berkendara dengan helikopter ke perbatasan Azerbaijan untuk meresmikan sebuah proyek bendungan. Bendungan Qiz-Qalasi merupakan proyek bersama dengan pemerintah Azerbaijan.
Namun naas helikopter yang ditumpangi Raisi tak memberi kabar seusai acara saat hendak kembali ke ibu kota. Dilaporkan cuaca buruk saat kejadian berlangsung.
Helikopter naas yang ditumpangi Raisim diketahui berjenis Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS). Ini merupakan helikopter berukuran sedang yang berkapasitas 15 kursi, dengan satu pilot dan 14 penumpang.
Sumber:CNBC.INDONESIA