Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Nikmati Libur Panjang Waisak,Perhatikan Titik di Yogyakarta yang Berpotensi Turun Hujan

Sabtu, 25 Mei 2024 | Mei 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-25T01:53:51Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?




Yogyakarta, Jurnalisme.Online-

Meskipun masih memasuki musim kemarau, beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY diguyur hujan.

Wisatawan yang melancong saat momentum libur long weekend Waisak, perlu mencermati sejumlah titik berpotensi hujan yang dianalisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta berikut ini.Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, membeberkan 

prospek cuaca tiga harian di wilayah Yogyakarta yang berlaku Sabtu hingga Senin, 25-27 Mei 2024 mendatangBerdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya angin di wilayah Pulau Jawa didominasi angin timuran dan tidak terpantau pola cuaca yang signifikan. Hal itu menyebabkan beberapa anomali cuaca di sejumlah titik Yogyakarta.

"Pada Sabtu, 25 Mei, potensi hujan ringan Kabupaten Sleman bagian utara, Kulonprogo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara," kata Warjono Jumat 24 Mei 2024. Lalu pada Minggu hingga Senin, 26-27 Mei, cuaca cerah berawan dominan di seluruh wilayah Yogyakarta.Warjono mengungkapkan suhu muka laut atau SML baik dalam skala harian maupun mingguan di Laut Jawa terpantau cukup hangat sebesar 24 – 28 derajat celcius. Namun fenomena anomali suhu muka lautnya terpantau negatif alias dingin yaitu sebesar (-1.0) – (-2.0) derajat celcius sehingga potensi penguapan/kandungan uap air dalam atmosfer tidak terlalu signifikan.Hasil analisis terkini profil vertikal kelembapan udara terkini tanggal 24  Mei 2024 di wilayah Yogyakarta berkisar antara 40 – 90 % (cukup basah) sehingga potensi pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan berkurang.

Adapun Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso pada Jumat, 24 Mei, menyebut hujan di puncak dan lereng Gunung Merapi sempat kembali terjadi sekitar sore hingga petang dengan total curah hujan di puncak dengan intensitas 19.78 mm/jam. "Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau utk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata dia.

Sehari sebelumnya, Kamis 23 Mei juga terjadi hujan di puncak Merapi yang teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 13 mm/jam selama 90 menit. Namun tidak terdeteksi adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai sungai yang berhulu di Gunung Merapi akibat hujan itu.

Sumber:Tempo.co

×
Berita Terbaru Update