Jurnalisme.Online-
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan terkait jumlah korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, per Rabu (15/5) pukul 12.10 WIB, korban tewas bertambah menjadi 67 orang.
Selain itu, masih ada 20 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang, dan 44 orang lain luka-luka.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyampaikan korban tewas ini bertambah setelah pihaknya menemukan korban yang sebelumnya dilaporkan hilang dalam kondisi tak bernyawa.
"Kita semua di sini ada pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, bersatu semuanya bekerja bersama-sama termasuk dalam proses pencarian dan evakuasi korban," kata Suharyanto dalam keterangannya, Kamis (16/5).
"Di mana kami terus lakukan sampai bapak ibu ahli waris mengatakan stop baru kita berhenti, artinya kita maksimalkan untuk terus melakukan pencarian di samping penanganan darurat yang lain dikerjakan," lanjutnya.
Hingga saat ini tercatat ada 989 KK yang terdampak akibat bencana tersebut. Suharyanto memastikan pihaknya akan terus memberikan bantuan kepada para warga terdampak.
"Kami memastikan kebutuhan dasar agar selalu terpenuhi seperti sembako, kebutuhan bayi, pampers, pembalut, mukena, semua kita penuhi. Bahkan kalau ada yang saat ini tinggal di rumah kerabat saudaranya setelah di data kemudian bisa kita cairkan bantuan dana tunggu hunian seperti dana untuk sewa rumah," ujarnya.
Sumber:Kumparan.com