Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Kondisi Perekonomian Dunia Melemah,Sri Mulyani Ungkap Hanya 4 Negara Ini yang Tumbuh 5%

Rabu, 22 Mei 2024 | Mei 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-22T03:23:56Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?



 Jakarta,Jurnalisme.Online-

Kondisi perekonomian global masih akan sangat menantang pada 2024. Membuat banyak negara pertumbuhan ekonominya akan melemah, bahkan tumbuh di bawah 5%, jauh di bawah potensi pertumbuhan Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal tersebut saat konferensi pers kinerja APBN sepanjang 2023 di kantornya, awal pekan ini. Bahkan, dia mengatakan setidaknya hanya empat negara yang ekonominya bisa tumbuh di atas 5% pada 2024.

"Hanya 3 negara (selain Indonesia) di ASEAN dan di G20 yang bisa bertahan pertumbuhannya di atas 5%," kata Sri Mulyani seperti dikutip Kamis (4/1/2023).

Sri Mulyani pun mengungkapkan, empat negara yang masih akan mampu tumbuh di atas 5% di antaranya adalah Indonesia, dengan proyeksi pertumbuhan 2024 sebesar 5,2%, lalu Vietnam 5,8%, Filipina 5,9%, dan India 6,3%.Sisanya di bawah 5%, seperti Malaysia yang ia perkirakan hanya tumbuh 4,3% pada tahun ini, lalu China 4,2%, Arab Saudi 4%, Thailand 3,2%, Turki 3%, Argentina 2,8%, Korea Selatan 2,2%, Singapura 2,1%, dan Meksiko 2,1%.

Di bawah itu pertumbuhan ekonomi negaranya di bawah 2%, yang ia sebut di antaranya Afrika Selatan 1,8%, Brazil 1,5%, Amerika Serikat 1,5%, Prancis 1,3%, Australia 1,2%, kawasan Eropa 1,2%, Rusia 1,1%, Jepang 1%, Jerman 0,9%, Italia 0,7%, dan Inggris 0,6%.Risiko yang akan menekan perekonomian negara-negara dunia pada 2024 itu di antaranya yang Sri Mulyani perkirakan adalah peningkatan tensi geopolitik hingga geo-economic fragmentation.

Selain itu, terbatasnya ruang kebijakan beberapa negara karena belum pulih dari dampak Pandemi Covid-19. peningkatan risiko debt distress, hingga tekanan atau shock akibat perubahan iklim.

Adapun faktor yang mampu mengungkit perekonomian di antaranya telah meredanya tekanan inflasi di banyak negara, perlambatan laju pengetatan moneter seperti di negara maju mulai terjadi, hingga potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru mulai marak melalui ekonomi digital dan hijau.

"Alhamdulillah dengan risiko yang terjadi kita masih mampu jaga stabilitas ekonomi dan APBN kita. Jadi bukan risikonya enggak terjadi, komoditas jatuh, geopolitik makin ruwet tapi kita bisa menjaga ekonomi dan APBN," ucap Sri Mulyani.

Sumber:CNBC.INDONESIA


×
Berita Terbaru Update