Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Mengenaskan

Selasa, 07 Mei 2024 | Mei 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-07T07:36:42Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?




Jurnalisme.online-

Seorang gamer bernama Liu (21) ditemukan meninggal dunia di Sungai Yangtze, Chongqing, China (23/4/2024). Kematian pemuda tersebut menggemparkan media sosial dunia, termasuk di Indonesia. "Sedih betul kisah pangmao atau fat cat ini guys, di sekitar tkp penuh dengan bunga dan makanan dari warga china," tulis @tanyakanrl. Liu atau pemilik akun game online bernama Fat Cat itu diduga melompat ke Sungai Yangtze setelah kekasihnya meminta putus, (11/4/2024).

Dugaan itu muncul usia kakak perempuannya, memeriksa isi percakapan pesan korban. Sebelum mengakhiri hidupnya, Liu sempat mentransfer uang 66.000 yuan atau sekitar Rp 149 juta untuk kekasihnya.

Kronologi kejadian Liu dikabarkan menjalin hubungan dengan kekasihnya Dam Chau (27) selama dua tahun. Keduanya bertemu melalui jejaring media sosial dan memutuskan untuk menjalani hubungan jarak jauh. Namun, karena Chau tidak menyukai hubungan jarak jauh, Liu akhirnya pindah dari provinsi Hunan ke Chongqing, China. Dilansir dari Vietnam Net, Liu membiayai kebutuhan kekasihnya, mulai dari pesta ulang tahun hingga sewa rumah. 

Pada pertengahan Maret 2024, Liu membelikan ponsel untuk kekasihnya yang sedang berulang tahun. Ia juga memberi modal kepada kekasihnya itu untuk membuka toko bunga. Keduanya bahkan merencanakan pernikahan pada bulan Mei 2024. Namun, pada April 2024, Chau tiba-tiba meminta putus setelah beberapa pekan bersikap dingin dan memiliki pria lain. Dikutip dari Dantri, Liu melompat ke Sungai Yangtze saat melintasi kota Chongqing, China pada (11/4/2024). Tim penyelamat memerlukan waktu berhari-hari sebelum akhirnya menemukan jasad korban 12 hari kemudian, yakni pada Selasa (23/4/2024)

Hidup hemat untuk sang kekasih Kerabat Liu mengatakan bahwa Fat Cat itu rela hidup hemat untuk kekasihnya. Sebelum kejadian, ia sempat menulis di media sosialnya bahwa dirinya hanya mengonsumsi sayuran demi berhemat. "Saya tidak ingin makan makanan seharga 10 yuan (35.000 VND), saya ingin makan McDonald's," tulisnya.

Pemuda tersebut menghabiskan uang sekitar 510.000 yuan atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk kebutuhan Chau, seperti jalan-jalan ke luar negeri, modal toko bunga, dan hadiah ulang tahun. Adik Liu mengatakan, kakaknya itu mendapat uang dari pekerjaannya sebagai gamer. Dia bisa duduk di depan komputer selama 15 jam dalam sehari.


Penjelasan Dam Chau

Berselang beberapa hari, Chau muncul ke publik dan menyampaikan permintaan maafnya melalui sebuah video. Chau tampak menunduk dan mengaku menyesal karena tidak menghargai kekasihnya. Namun, gadis berusia 27 tahun itu membantah jika Liu menghabiskan uang Rp 1,2 miliar untuk dirinya selama dua tahun menjalin kasih. Sebaliknya, Chau mengaku mentransfer uang 350.000 yuan atau sekitar Rp 793 juta ke keluarga Liu setelah kekasihnya meninggal. Setelah viralnya kasus tersebut, Chau memposting foto surat keterangan pemeriksaan dari psikiater yang menunjukkan bahwa dirinya sedang mengalami depresi


Netizen ikut berempati 

Merasa kasihan dengan kisah tragis Liu, banyak netizen yang membeli dan mengirimkan makanan cepat saji, teh susu, roti, dan bunga ke ke jempatan tempat pemuda itu mengakhiri hidupnya. Sepanjang jembatan itu, buket bunga dan beragam jenis makanan berjajar rapi. Masyarakat setempat mengatakan hal itu sebagai bentuk penghormatan terakhir. Namun banyak juga pendapat yang berpendapat bahwa memesan makanan untuk menyampaikan belasungkawa kepada sang pemuda itu tidak disarankan karena secara tidak sengaja akan berujung pada pemborosan

×
Berita Terbaru Update