Beirut,Jurnalisme.Online-
Serangan udara Israel menghantam sejumlah desa di wilayah Lebanon bagian selatan pada Minggu (26/5) waktu setempat. Sedikitnya delapan orang tewas akibat serangan udara tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (27/5/2024), sejumlah sumber keamanan Lebanon melaporkan dua orang tewas di area Aita al-Shab, kemudian tiga orang lainnya tewas di area Houla, dua orang tewas di area Yaroun dan seorang pengendara sepeda motor yang menjadi sasaran di sepanjang jalan utama di area Naqoura juga tewas.
Belum ada pernyataan dari militer Israel terkait laporan serangan yang menghantam desa-desa di Lebanon bagian selatan tersebut.
Laporan soal serangan udara Israel itu mencuat setelah kelompok Hizbullah, pada Minggu (26/5) waktu setempat, berkabung atas kematian empat petempurnya akibat serangan Israel lainnya di wilayah Lebanon.
Hizbullah, yang didukung Iran, juga mengatakan bahwa kelompoknya membalas serangan Tel Aviv itu dengan meluncurkan puluhan roket katyusha ke arah posisi unit pasukan cadangan militer Israel di sepanjang perbatasan utara Israel.
Serangan udara itu terjadi Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan yang terjadi hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Pertempuran antara kedua pihak tercatat sebagai yang paling intens sejak tahun 2006 silam.
Semakin meningkatnya pengeboman, baik dari Lebanon maupun dari Israel, telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih besar antara kedua pihak yang sama-sama memiliki persenjataan berat.
Kelompok Hizbullah telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan serangannya ketika Israel menghentikan gempuran terhadap Jalur Gaza.
Namun, Hizbullah juga menegaskan bahwa mereka siap untuk terus bertempur melawan Israel jika negara Yahudi itu terus melancarkan serangan terhadap wilayah Lebanon.