Jakarta,Jurnalisme.Online-
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyampaikan duka terhadap korban bencana alam banjir lahar dingin dan longsor di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Pihaknya pun mendirikan posko-posko dan dapur umum untuk membantu korban terdampak bencana.
"Untuk itu, kami berupaya membantu, mencoba meringankan beban masyarakat dengan membuka sejumlah posko dan dapur umum di dua Kabupaten terdampak. DPC Partai Gerindra Agam dan Tanah Datar akan membuka dapur umum," kata Andre dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).Dengan mendirikan dapur umum, pihaknya bermaksud meringankan beban masyarakat dan korban terdampak banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi serta tanah longsor.
"Insyaallah, kami berupaya semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami menyiapkan makanan, yang bisa meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan duka yang dialami warga Sumbar adalah duka semua masyarakat Sumbar dan Indonesia.
"Saya berharap, mudah-mudahan Allah SWT membantu kita semua meringankan beban kita semua, sehingga kita semua kuat menghadapi cobaan ini," tutur Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra tersebut
Lebih lanjut, Andre merinci korban meninggal dunia akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar mencapai 50 orang. Sementara itu ada 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan duka yang dialami warga Sumbar adalah duka semua masyarakat Sumbar dan Indonesia.
"Saya berharap, mudah-mudahan Allah SWT membantu kita semua meringankan beban kita semua, sehingga kita semua kuat menghadapi cobaan ini," tutur Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra tersebut
Lebih lanjut, Andre merinci korban meninggal dunia akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar mencapai 50 orang. Sementara itu ada 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto memaparkan korban meninggal dunia di antaranya di Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ungkap Suharyanto.
Selain dukungan dalam pencarian dan pertolongan korban terdampak, kata Suharyanto, pemerintah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak agar dapat dipenuhi dengan baik.
"Kami sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kami pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," imbuhnya.
Sebagai informasi, hingga Senin (13/5) sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Meski masih ada tempat dan jalur yang tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dapat dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
Sumber:Detik.com
"Kami sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kami pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," imbuhnya.
Sebagai informasi, hingga Senin (13/5) sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Meski masih ada tempat dan jalur yang tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dapat dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
Sumber:Detik.com