Jakarta,Jurnalisme.Online-
Kecelakaan bus rombongan study tour kembali terjadi. Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf Macan meminta Kemendikbud untuk melarang sementara kegiatan study tour ke luar kota.
"Kita harus bicara, ini adalah darurat, karena darurat apalagi musim kelulus-lulusan maka perlu ada ketegasan dari pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, untuk melarang sementara study tour ke luar kota," ujar Dede Yusuf saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).Dede menilai untuk mengurangi kejadian serupa, kegiatan study tour dapat dialihkan dengan kegiatan pentas seni dan perpisahan di daerah masing-masing. Pemerintah juga disebut perlu membuat aturan terkait karyawisata bagi
"Diganti menjadi kegiatan pentas seni dan perpisahan cukup di kotanya saja, atau apapun namanya. Karena ini kita mencegah jangan sampai terulang dan terulang kembali. Jadi dicari nanti, pemerintah harus mencari bentuk peraturan terkait dengan karyawisata, karena kalau study tour ini kan yang banyak tidak study tapi lebih banyak jalan-jalannya saja," kata Dede.
"Jadi karya wisata itu yang kaya gimana, jadi yang disebut sebagai experiencing learning itu seperti apa dan itu tidak harus melakukan perjalanan ke luar kota yang jauh," sambungnya.
Menurut Dede, membutuhkan waktu lama jika menunggu seluruh bus travel diperbaiki kelaikkanya. Terlebih Dede menilai pihak sekolah kerap mencari harga murah untuk kegiatan study tour.
"Jika menunggu semua bus-bus travel diperbaiki kelaikan kendaraanya, remnya, mungkin ada berapa puluh ribu bus. Apalagi kan sekarang sifatnya kalau study tour itu kadang-kadang sekolah mencari yang murah," tuturnya.
"Karena sulit bagi kita untuk mencari letak kesalahan kendaraan karena ada puluhan ribu kendaraan," ujarnya.
Dilansir detikSumbagsel, bus ini membawa para pelajar MIN 1 Pesisir Barat yang hendak study tour ke Bandar Lampung. Bus bernomor polisi AD-7719-OG itu mengalami kecelakaan sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Rabu (22/5/2024).
"Peristiwa terjadi pada Rabu dinihari pukul 01.30 WIB. Peristiwanya di Jalan Lintas Barat, tepatnya di Tanjakan Sedayu, Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus," kata Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser, Rabu (22/5).
Dalam peristiwa tersebut, ada enam orang yang terluka, termasuk sopir bus.
Kecelekaan bus study tour juga terjadi di Tol Jombang. Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.
Bus kecelakaan saat sedang perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju ke Malang. Bus bernopol W 7422 UP itu dikemudikan oleh Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri tanpa sopir cadangan.
Akibat kecelakaan ini 2 orang korban tewas. Mereka adalah kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.
"Diganti menjadi kegiatan pentas seni dan perpisahan cukup di kotanya saja, atau apapun namanya. Karena ini kita mencegah jangan sampai terulang dan terulang kembali. Jadi dicari nanti, pemerintah harus mencari bentuk peraturan terkait dengan karyawisata, karena kalau study tour ini kan yang banyak tidak study tapi lebih banyak jalan-jalannya saja," kata Dede.
"Jadi karya wisata itu yang kaya gimana, jadi yang disebut sebagai experiencing learning itu seperti apa dan itu tidak harus melakukan perjalanan ke luar kota yang jauh," sambungnya.
Menurut Dede, membutuhkan waktu lama jika menunggu seluruh bus travel diperbaiki kelaikkanya. Terlebih Dede menilai pihak sekolah kerap mencari harga murah untuk kegiatan study tour.
"Jika menunggu semua bus-bus travel diperbaiki kelaikan kendaraanya, remnya, mungkin ada berapa puluh ribu bus. Apalagi kan sekarang sifatnya kalau study tour itu kadang-kadang sekolah mencari yang murah," tuturnya.
"Karena sulit bagi kita untuk mencari letak kesalahan kendaraan karena ada puluhan ribu kendaraan," ujarnya.
Diketahui kecelakaan bus rombongan study tour kembali terjadi, terbaru di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Bus masuk jurang karena mengalami kerusakan rem atau rem blong.
Dilansir detikSumbagsel, bus ini membawa para pelajar MIN 1 Pesisir Barat yang hendak study tour ke Bandar Lampung. Bus bernomor polisi AD-7719-OG itu mengalami kecelakaan sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Rabu (22/5/2024).
"Peristiwa terjadi pada Rabu dinihari pukul 01.30 WIB. Peristiwanya di Jalan Lintas Barat, tepatnya di Tanjakan Sedayu, Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus," kata Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser, Rabu (22/5).
Dalam peristiwa tersebut, ada enam orang yang terluka, termasuk sopir bus.
Kecelekaan bus study tour juga terjadi di Tol Jombang. Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.
Bus kecelakaan saat sedang perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju ke Malang. Bus bernopol W 7422 UP itu dikemudikan oleh Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri tanpa sopir cadangan.
Akibat kecelakaan ini 2 orang korban tewas. Mereka adalah kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.
Sumber:Detik.com