Jakarta | Jurnalisme.com - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait kinerja Polantas selama penyelenggaraan mudik lebaran 2024. Hasilnya 86,5 persen pemudik menilai kinerja Polantas membantu arus mudik tahun ini.
Adapun survei ini dilakukan kepada 1.217 responden melalui metode Random Digit Dialing (RDD) pada periode 24-26 April 2024. Target populasi survei yakni warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Margin of error survei diperkirakan ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Dikatakan, metode melalui wawancara telepon oleh pewawancara yang dilatih.
"Petugas lapangan yang cukup membantu dalam hal memberikan informasi rekayasa lalu lintas ini selaras evaluasi kinerja Polantas yang positif selama arus mudik kemarin," kata Peneliti Indikator, Bawono Kumoro, dalam pemaparannya, Selasa (14/5/2024).
Survei Indikator: 90,4% Pemudik Puas terhadap Penyelenggaraan Mudik 2024
Berikut hasil survei kinerja Polantas:
Membantu: 86,5 persen
Kurang/Tidak Membantu: 13,3 persen
TT/TJ: 0,2 persen
Semua Responden
Membantu: 74 persen
Kurang/Tidak Membantu: 10,7 persen
TT/TJ: 15,3 persen
"Evaluasi terhadap kinerja polantas saat mudik lebaran secara signifikan berkorelasi positif dengan tingkat kepuasan mudik. Semakin positif evaluasi terhadap kinerja polantas (polantas membantu saat mudik), semakin tinggi kepuasan,"ucap Bawono.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pemantauan langsung selama penyelenggaraan arus mudik 2024. Jenderal Sigit turun langsung memantau penumpukan pemudik mulai dari jalur mudik Banten hingga Stasiun Senen.
Adapun Jenderal Sigit telah menyampaikan arus mudik dan balik bisa dikelola secara baik. Kapolri mengatakan hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. Jenderal Sigit mengatakan jajarannya disiapkan untuk mengantisipasi arus mudik 2024.
"Alhamdulillah tadi sudah disampaikan bahwa sampai dengan hari ini walaupun jumlah yang mudik dan yang balik jauh lebih tinggi, namun sampai saat ini semuanya masih bisa kita kelola dengan baik," tutur Jenderal Sigit, Rabu (15/4/2024). ( fiki )