Jakarta,Jurnalisme.Online-
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita 2 unit mobil dan 1 motor yang diduga milik mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Tiga unit mobil ini ditemukan di Kota Makassar dan diduga disembunyikan oleh SYL.
"Tim penyidik telah selesai melakukan penyitaan beberapa kendaraan bermotor yang diduga milik tersangka SYL," kata juru bicara KPK Ali Fikri, dikutip Rabu, (22/5/2024).Ali mengatakan mobil pertama yang disita KPK adalah Mercedes Benz Sprinter warna putih. Mobil itu ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. "Dan diduga sengaja disembunyikan," kata Ali.
Selain itu, KPK juga menemukan 1 mobil New Jimny warna ivory, serta motor Honda X-ADV 750 CC warna silver. Penyidik menemukan dua kendaraan itu di perumahan The Orchid, jalan Orchid Indah, Tanjung Merdeka, Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.Ali mengatakan seluruh kendaraan yang disita itu dititipkan di Polrestabes Makassar. Dia mengatakan penyidik akan menjadikan kendaraan ini sebagai barang bukti kasus Tindak Pidana Pencucian Uang yang menjadikan SYL sebagai tersangka.
KPK menetapkan SYL menjadi terdakwa kasus gratifikasi dan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian. Komisi mendakwa politikus Partai Nasdem itu melakukan pemerasan kepada bawahannya untuk kebutuhan pribadinya. Total uang yang didakwa dikumpulkan SYL berjumlah hingga Rp 44,5 miliar. Belakangan KPK kembali menetapkan SYL menjadi tersangka TPPU.
Selain 3 kendaraan yang telah disebutkan, sebelumnya KPK telah melakukan penyitaan sejumlah aset lainnya yang diduga milik SYL. Beberapa hari lalu, KPK menyita rumah yang diduga milik SYL. Rumah yang berlokasi di Parepare, Sulawesi Selatan tersebut diduga dibeli dari hasil pemerasan terhadap para pejabat di Kementerian Pertanian.
Pada Rabu, (15/5/2024) KPK juga menyita satu rumah yang diduga milik SYL. Rumah itu beralamat di wilayah Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Harga rumah ditaksir mencapai Rp 4,5 miliar. SYL diduga membeli rumah itu dengan uang yang bersumber dari orang kepercayaannya di Kementan.
Sumber:CNBC.INDONESIA