Palembang | Media Jurnalisme - Fase Rahmatullah Ramadhan. Di fase ini ada dilebihkan nilai kasih sayang (rahmat) bagi siapa saja yang ingin memperolehnya. Maka tundukkanlah rasa hati orang yang berpuasa untuk meningkatkan mutu berbuat baik, meraih kebaikan dan pahala dengan saling menghormati, menjaga ukhuwah musawwah, mau bebagi atau bersedekah, berderma dan lainnya ucap Ustad Drs H. Nurhadi Ms saat menyampaikan tausiyah nya Malam ketujuh Ramadhan 1445 H Sholat Isya tarawih Witir dimasjid Al-aman Komplek Pakri Ahad 17 maret 2024 malam.
Hadir dalam kegiatan Sholat tersebut diantaranya Irwasda Kombes Pol Feri Handoko Soeharso, SIK, SH, Dirlantas Kombes Pol M.Pratama Adhyasastra, SIK,MH, Kabid Humas Kombes Pol Sunarto, Kombes Pol Bandung D Wardoyo, SIK beserta Jamaah Sholat Tarawih Masjid Al-aman Pakri Palembang.
Ustad H. Nurhadi menyebutkan fase Kedua yakni Maghfirah, di mulai dari tanggal 11 hingga 20 Ramadhan. Ini fase yang lebih memberi bonus ampunan dari Allah kepada manusia (hamba-Nya), yang dalam puasanya ia pun selalu bertaubat, mengharap maghfirah Allah. Lebih bisa mengevaluasi kesalahan dirinya dan kekurangan yang ada padanya, bukan lebih pandai mengevaluasi kekurangan diri orang lain, Tambah nya.
Maka perbanyak dzikir, istighfar, beramal baik yang mendatangkan rahmat, dan mampu menekan dirinya dari sifat-sifat buruk seperti ujub, takabur, merasa paling benar, merasa paling hebat, yang lain dianggap rendah, dan sebagainya, jelasnya.
Artinya di fase ini perbanyaklah muhasabah, muqarrabah, mujahadah untuk mengharap ampunan Allah bagi dirinya, dan memohonkan kepada Allah utuk orang lain, bapak dan ibu (orang tua), sanak saudara, kakek dan nenek, saudara seiman dan setanah air kita yang berpuasa. Memohonkan maghfirah untuk kita dan mereka yang masih hidup dan apalagi yang sudah almarhum dan almarhumah sangat mengharapkan kiriman doa kita untuknya, ucapnya.
Selanjutnya yang ketiga, fase itqum minan nar, fase dari tanggal 21 hingga akhir malam Ramadhan (28, 29, atau 30 Ramadhan) supaya orang yang berpuasa selalu berdoa agar dijaga dari siksa api neraka. Di fase ini, perbanyaklah Iktikaf di masjid, dekatkanlah sedekat-dekatnya diri kita dengan Allah, jalinlah hubungan mesra hamba dengan Allah, lebih dekatlah antara yang dikasihi (hamba) dengan yang mengasihi, ujar nya.
Allah swt berfirman: Jika kamu (hamba) cinta kepada-Ku, Aku (Allah) lebih dekat cinta kepadamu, bahkan Allah memberi rahmat dan maghfirah kepadamu (QS Ali Imran: 31), selanjutnya.
Allah pun membuka sayembara doa kepada hamba yang punya hajat: Allah adalah dekat dan paling dekat, maka wahai hamba-Ku mintalah, memohonlah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doa dan hajatmu (QS Al-Baqarah: 186), tambahnya.
Oleh karena itu, supaya kita tidak tegolong orang yang merugi, kita amalkan apa-apa amalan ibadah untuk meraih keuntungan nilai ibadah pada masing-masing fase Ramadhan untuk meningkatkan Iman dan taqwa, tegasnya.
Untuk selalu mendapatkan petunjuk Allah dan untuk kita selalu bersyukur kepada-Nya, karena kita orang-orang yang berpuasa bisa mengerti, memahami isi dan esensi puasa Ramadhan, tutupnya. ( fiki )