PALEMBANG | JURNALISME - Apabila timbul pertanyaan perbandingan keutamaan antara tilawah Al-Qur’an, shodaqoh dan shalat sunnat, maka hal itu bergantung kepada situasi dan kondisi orang yang melakukannya, ucap ustad H.Saipullah MSi,saat menyampaikan ceramah ba'da Zuhur hari ketiga Ramadhan 1445 Hijriah dimasjid Assa'adah Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang, Kamis (13 Maret 2024).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M.Zulkarnain,SIK,MSi,Irwasda Sumsel Kombes Pol Feri Handoko Soenarso, SIK,SH ,Karo SDM Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo SIK MSi, Kabid Dokkes Kombes Pol dr Syamsul Bahar,M Kes ,Kabid Humas Kombes Pol Sunarto serta beberapa PJU lainnya,Para Pamen,Pama,Bintara,dan ASN dilingkungan Satker Polda Sumsel.
Ustad H Saipullah mengatakan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak jenis-jenis ibadah, diantaranya perbanyak sholat sunat,mulai sholat rawatib, hajat, tahajud, Dhuha, ataupun sholat sunat lainnya diluar sholat tarawih witir dan sholat fardhu yang tentu sudah menjadi Kewajiban kita bagi seorang muslim, jelasnya.
Malaikat Jibril selalu mendatangi Rasulullah pada malam hari bulan Ramadhan untuk membacakan Al-Qur’an kepada beliau. Dan beliau lebih cepat berbuat kebaikan daripada angin berhembus apabila Malaikat Jibril datang menemui beliau. Beliau adalah seorang yang sangat dermawan terutama pada bulan Ramadhan. Pada bulan Ramadhan beliau memperbanyak shadaqah, amal kebaikan, tilawah Al-Qur’an, shalat, dzikir dan i’tikaf. Itulah petunjuk Nabi di bulan Ramadhan yang mulia ini.
Dan perhitungan masalah tersebut kembali kepada Allah Azza Wajalla, sebab Dia-lah yang meliputi segala sesuatu.
Boleh jadi sebuah amalan menjadi lebih utama bagi seseorang sementara bagi orang lain amalan lain pula yang lebih utama baginya. Semua itu bergantung kepada bisa tidaknya amalan itu mendekatkan diri pelakunya kepada Allah Azza Wajalla. Bagi sebagian orang shalat-shalat sunnat lebih memberikan pengaruh baginya dan membuatnya lebih khusyu’ hingga lebih mendekatkan dirinya kepada Allah, dibanding dengan amala-amal lainnya. Maka shalat sunnat adalah amalan yang paling ideal bagi dirinya, paparnya.
Ustad H.Saipullah menambahkan Sedekah Paling Utama Adalah Dilakukan baik di Waktu lapang atau Sempit, diantaranya dalil naqli Ayat Al-Qur'an tentang Sedekah Allah SWT berfirman tentang keutamaan sedekah. Semua termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Berikut beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang sedekah,diantaranya.
Surat Hadid ayat 18
إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak., ungkapnya.
Sedangkan dalam Surat Al Baqarah ayat 254
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim." Jelasnya.
Dan yang paling utama dalam Surat Al Baqarah ayat 261
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Serta Maha.mengetahui."tutupnya. ( fiki )