Aceh Tamiang - Jurnalisme. Online |Pasca keributan masyarakat pendukung dan tim pemenangan dari caleg partai Golongan Karya daerah pemilihan satu nomor urut tiga yaitu Fhika Maisyarah, Ketua koordinator tim pemenangan caleg golkar dapil I kecamatan Karang Baru, Abdul Wahid beserta timnya ramai-ramai menarik dukungannya dan menyatakan membubarkan diri dari tim pemenangan tersebut.
Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan musyawarah disalah satu posko pemenangan caleg golkar Fhika Maisyarah yang beralamat dijalan desa bundar kecamatan Karang Baru pada rabu (14/02/2024), Abdul Wahid selaku ketua tim pemenangan didampingi Hasnani dan Desi menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat daerah pemilihan satu khususnya Karang Baru yang mana menjelang hari pencoblosan apa yang menjadi harapan kader desa dari tim pemenangan tidak dapat diakomodir oleh caleg golkar Fhika Maisyarah seperti apa yang telah dijanjikannya, yaitu berupa jerih payah (upah) selama menjadi tim ditingkat kecamatan maupun tingkat kampung (desa) dan juga adanya ketidaksamaan konsep dalam tim pemenangan yang sampai hari ini belum diakomodir oleh caleg golkar Fhika Maisyarah sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat banyak.
"Saya dan tim selaku koordinator pemenangan caleg golkar Fhika Maisyarah nomor urut tiga daerah pemilihan satu kabupaten Aceh Tamiang, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pendukung Fhika Maisyarah khususnya kecamatan Karang Baru dan daerah pemilihan satu umumnya, dikarenakan apa yang dijanjikan oleh saudari Fhika Maisyarah kepada kita (tim pemenangan) hanya "isapan jempol" belaka, maka mulai hari ini saya beserta tim kecamatan dan koordinator Kampung (desa, kordes) tidak memberikan dukungan apapun lagi kepada Fhika Maisyarah caleg golkar nomor urut tiga dapil satu dan kepada masyarakat kecamatan Karang Baru, Sekerak dan Bandar Pusaka, saya menghimbau untuk menentukan pilihannya sesuai hati nurani" jelas Ayah Wahid sapaan akrab beliau.
Lebih lanjut Ayah Wahid juga menuturkan, " Selama menjadi tim pemenangan, Baru kali ini saya dan masyarakat saya dizholimi oleh "jagoan" yang kami usung. Empat Calon Bupati Aceh Tamiang sudah saya hantarkan ke singasana tak satupun dari mereka (calon Bupati) pernah ingkar kepada saya, ini malah sekelas caleg coba mempermainkan saya, dan lebih parahnya lagi masyarakat saya mau "dinina bobokannya", apapun akan saya pertaruhkan demi harga diri saya dan masyarakat saya" terang Ayah Wahid.
Saat disinggung tentang keresahan yang tersebar dikalangan masyarakat daerah pemilihan satu khususnya dan Kabupaten Aceh Tamiang umumnya, ayah Wahid menjawab " sekali lagi saya selaku tim pemenangan kecamatan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh kawan-kawan pengurus Tim pemengan , karena saya tidak bisa merealisasikan hal -hal yang sudah kita sepakati bersama sebelumnya, saya sudah berjuang semaksimal mungkin namun dikarenakan kemampuan saya yang terbatas sehingga membuat apa yang sudah saya sampaikan sebagian besarnya belum dapat terealisasi, mohon dimaklumi karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesilapan dan kesalahan, olehkarenanya dalam kesempatan ini sekali lagi memohon maaf atas segala sikap dan janji - janji yang belum dapat saya tunaikan hari ini. Saya dapat merasakan perasaan kawan-kawan dilapangan, dan sebagai Ketua saya bertanggungjawab penuh atas apa yang sudah menjadi resiko dari sebuah perjuangan yang kita lakukan bersama ini " ujar Ayah Wahid mengakhiri.**(yudha)