Jurnalisme.online --Moms, melakukan posisi woman on top memang tidak semudah kelihatannya.
Memang, para ahli mengatakan kalau posisi woman on top bisa memberi peluang lebih besar untuk orgasme yang lebih nikmat.
Melansir Planned Parenthood, selama orgasme, hormon yang disebut endorfin dilepaskan ke dalam aliran darah, menyebabkan kesenangan dan relaksasi yang intens.
Saat orgasme berlangsung, tubuh menjadi hangat atau memerah.
Sebagian wanita mengalami kejang otot yang cepat di seluruh tubuhnya, terutama di daerah genital dan anal.
Namun nyatanya, terkadang posisi ini bisa jadi hal yang memalukan untuk dilakukan karena tidak percaya diri.
Pasalnya, Moms mungkin tidak menguasai gerakannya atau bahkan tidak tahu dari mana harus memulai.
Jika Moms salah satunya, ada beberapa cara memulai posisi woman on top agar hubungan seksual semakin bergairah. Yuk, simak penjelasanya.
Tips Melakukan Posisi Woman on Top saat Berhubungan Seksual
Nah, apabila Moms merasa kesulitan dan kurang percaya diri untuk melakukan posisi seks woman on top, tak perlu khawatir.
Berikut ini adalah tips-tips dari para ahli dan pendidikan seks untuk melakukan posisi tersebut.
1. Atasi Rasa Tidak Percaya Diri
Kurangnya rasa percaya diri saat berada di atas ini sebenarnya hanya ada dalam pikiran sendiri, Moms.
“Kita cenderung memiliki ide dari film erotis bahwa kita perlu duduk tegak untuk keindahan visual, dan bahwa kita perlu memiliki tubuh yang sempurna untuk melakukannya,” kata Lynn Wolfbrandt, pelatih seksualitas.
Pada kenyataannya, Dads tidak memerhatikan hal-hal itu saat berhubungan seks.
"Sebanyak 99% dijamin dia menikmatinya dan tidak peduli apa yang Anda lakukan,” ujar Wolfbrandt.
Jadi, cukup katakan pada diri sendiri bahwa Moms akan terlihat cantik saat di posisi atas.
Jika Moms tetap tidak nyaman telanjang total, kenakan tank top untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada tubuh yang memengaruhi ambang batas kesenangan.
2. Mengawali Posisi Woman on Top
Banyak perempuan yang penasaran ingin mencoba posisi seks yang satu ini, tetapi bingung bagaimana harus memulai dan memosisikan tubuh.
“Mulailah dengan berlutut di atas pasangan Anda dan turunkan tubuh Anda dengan lembut,” jelas Antonia Hall, pakar seks dan hubungan, serta penulis The Ultimate Guide to Multi-Orgasmic Life (2016).
Jika sudah ada di posisi ini, Moms kemudian bisa mengayunkan pinggul, melompat kecil, dan menyesuaikan sudut tubuh agar klitoris bisa terangsang.
Moms juga bisa mencoba berjongkok dengan kaki rata. Meskipun butuh lebih banyak keseimbangan, tapi posisi ini membuka pinggul Moms sehingga penetrasi bisa lebih dalam.
3. Temukan Sudut yang Pas yang Membuat Nyaman
Secara teori, memang berada di atas memungkinkan klitoris Moms mendapatkan lebih banyak rangsangan.
Namun, apabila sudutnya tidak tepat, maka orgasme pun tidak akan terjadi.
Untuk menemukan sweet spot tersebut, Layla Martin, seorang pakar seks dan penulis Wild Woman in the Bedroom (2014) menyarankan untuk menggerakkan tubuh Moms maju dan mundur dengan sangat lambat, lalu dari kiri ke kanan, untuk melihat apakah Moms bisa merasakan sedikit perbedaan dalam sensasi.
Jujurlah dengan pasangan jika Moms gugup. Pasangan bisa meraih pinggul dan memandu gerakan untuk membuat Moms merasakan kesenangan.
4. Cara Menggerakan Tubuh
Setelah menemukan sudut yang sempurna, Moms mungkin masih terjebak pada cara bergerak.
Terutama jika Moms berpikir kalau harus jago nari atau punya ritme alami sempurna untuk posisi seks woman on top.
Nah, untuk mengatasinya, Moms bisa menggunakan 1 tangan di kepala tempat tidur saat mulai bergerak perlahan ke atas dan ke bawah, membangun tenaga.
Jika itu posisi yang terlalu canggung (mungkin memerlukan sedikit latihan), cukup goyang pinggul Moms dalam lingkaran lambat.
Pasangan dapat membantu dengan memegang pinggul dan membimbing Moms berputar-putar.
Hal yang dibutuhkan adalah latihan. Semakin sering mencoba, Moms pun akan lebih mengenal tubuh sendiri.
Buatlah penyesuaian kecil dan lambat pada tubuh, cari perlahan gerakan yang sesuai bagi Moms hingga akhirnya bisa mencapai orgasme.
5. Jelajahi Area Sensitif
Moms, setelah menemukan posisi woman on top yang nyaman, bisa mulai menjelajahi area sensitif pasangan.
Melansir Cutaneous and Ocular Toxicology, zona sensitif seksual pria di area genital termasuk:
- Kepala (atau kelenjar) penis
- Frenulum (kulit bawah tempat batang dan kepala bertemu)
- Skrotum
- Perineum (kulit antara penis dan anus)
- Prostat (sampai di dalam rektum)
Posisi ini memungkinkan Moms menggunakan kedua tangan. Dengan begitu, akan
6. Atur Ritme Napas dan Gerakan agar Tidak Terlalu Kelelahan
Bukan rahasia lagi kalau melakukan woman on top memang membutuhkan lebih banyak energi dibanding posisi seks misionaris atau yang sekadar berbaring.
Ini bukanlah sebuah perlombaan sehingga Moms tak perlu sampai full speed.
Atur kecepatan dengan sebaik mungkin sehingga Moms tak merasa cepat capek.
Selain itu, ritme yang terlalu cepat juga bisa jadi justru akan membuat pasangan bosan.
Martin memberi nasihat agar Moms selalu ingat untuk bernapas. Hirup dan hembuskan napas dalam-dalam bisa membantu Moms fokus pada sensasi dan tidak begitu cepat capek.
Jika merasa masih kelelahan, Moms komunikasikan dengan pasangan.
Berkomunikasi dengan pasangan tentang seks juga dapat mempererat hubungan asmara Moms dan Dads, seiring dengan rasa saling memahami yang semakin kuat.
7. Lakukan Olahraga yang Mendukung
"Stamina seksual yang hebat datang dari kekuatan dalam kelompok otot besar Moms dan rutinitas kardio yang baik," ujar Hall.
Supaya tidak cepat capek, Moms bisa juga berolahraga dengan memusatkan latihan pada kaki dan perut.
Juga mencoba latihan senam kegel untuk memperkuat otot-otot panggul, sehingga orgasme bisa lebih besar dan lebih baik.
8. Bila Perlu Tambahkan Sex Toys atau Pelumas yang Bisa Membantu
Sayangnya, banyak perempuan yang tidak bisa orgasme hanya mengandalkan penetrasi dengan penis saja.
Jadi, bukan masalah apabila Moms mau menggunakan sex toys sebagai alat bantu, seperti:
- Vibrator
- Stimulator klitoris genggam
- Vibrating cock ring
Manfaat Posisi Woman On Top
Dalam posisi woman on top, pria berbaring telentang dan wanita menduduki penis pria saat ereksi.
Bila Moms dan pasangan belum pernah mencoba posisi seks ini dan penasaran untuk melakukannya, maka tidak ada salahnya mencoba.
Selain preferensi dan membuat wanita lebih mudah mencapai klimaks, nyatanya woman on top juga memiliki beragam manfaat, lho.
Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh pihak wanita saja, melainkan juga buat Dads.
Lantas, apa sajakah itu?
1. Lebih Nyaman untuk Pria dengan Sakit Punggung
Bila Dads memiliki sakit punggung yang mengganggu bahkan saat berhubungan seks, maka posisi woman on top bisa jadi solusi.
Pada posisi ini, pria akan lebih rileks dan tidak harus terlalu banyak bergerak.
Namun, Moms perlu berhati-hati agar gerakannya tidak terlalu bersemangat.
Gerakan yang terlalu berlebihan dapat menekan panggul dan punggung bagian bawah pria, sehingga dapat mengakibatkan nyeri punggung.
Untuk mencegah nyeri punggung semakin parah, lakukan hubungan intim dengan posisi woman on top di kasur yang agak keras, bukan kasur yang lembek.
Dengan alas yang sedikit keras, posisi punggung pria bisa tetap lurus sehingga punggung akan terasa lebih nyaman.
2. Kedalaman Penetrasi
Posisi seks woman on top akan memungkinkan Moms menentukan kedalaman dan sudut penetrasi, serta kecepatannya.
Selain itu, posisi ini dapat membantu Moms mencapai orgasme dengan lebih mudah.
Melansir Health, berada di atas terasa menyenangkan karena lebih dari 70% wanita memerlukan rangsangan klitoris eksternal untuk mencapai orgasme.
Saat Moms di atas dan condong ke depan, gesekan membantu membangunkan klitoris.
Ini membuat mereka lebih terangsang.
Selain itu, saat berhubungan intim dengan posisi ini, pria juga lebih mudah memberikan stimulasi di bagian sensitif wanita, seperti klitoris dan payudara.
Hal ini bisa membuat wanita lebih bergairah dan mudah mencapai orgasme.
3. Membangun Rasa Percaya Diri
Posisi woman on top akan membuat Moms lebih menikmati adegan panas dengan pasangan.
Pasalnya pada posisi ini, Moms yang mengontrol jalannya adegan bercinta sehingga bisa mengetahui bagaimana reaksi dari pasangan.
Misalnya dengan mencoba berbagai gerakan dan ritme yang berbeda untuk menemukan apa yang paling menikmati dan memuaskan bagi diri sendiri dan pasangannya.
4. Mengurangi Rasa Sakit
Rasa sakit atau dyspareunia bisa saja terjadi jika Moms merasa takut untuk melakukan hubungan suami istri.
Alhasil, otot-otot pada Miss V akan menegang yang membuatnya sulit untuk mengeluarkan cairan pelumas.
Dengan posisi woman on top yang meletakkan Moms sebagai pengontrol, maka tubuh akan dengan mudahnya dapat memberi sinyal pada Dads jika Moms merasa tidak nyaman.
Meski membuat wanita dan pria lebih bergairah, posisi woman on top juga bisa menimbulkan risiko.
Melansir penelitian yang dikutip Cosmopolitan, woman on top bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera pada penis, bahkan sampai menyebabkan penis patah.
Maka, perlu diperhatikan ritme saat melakukan seks dalam posisi ini ya, Moms.
Moms, itulah tips-tips yang bisa dicoba untuk melakukan posisi woman on top lengkap dengan manfaatnya.
Semoga Moms bisa menguasainya dan merasakan orgasme yang optimal, ya.
Sumber: orami.co.id