Aceh Tamiang – jurnalisme online| Pj Bupati Aceh Tamiang, Dr. Drs. Meurah Budiman, SH, MH, meninjau gedung SMP Negeri 10 Kejuruan Muda yang terbakar beberapa waktu lalu. Kunjungan dilakukan selepas menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Dayah Misbahul Rasyad Al Aziziyah, Selasa (24/10/23) kemarin.
Pj. Bupati Meurah yang turut didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Wakil Ketua DPRK, Fadlon, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesra, Muslizar, Asisten Perekonomian & Pembangunan Catur Haryati, Plh. Kadisdikbud Sepriyanto, meninjau langsung bangunan sekolah yang terdampak.
“Kami meninjau ke SMP Negeri 10 Kejuruan Muda. Tujuannya untuk melihat langsung dampak kerusakan,” kata Meurah.
Dalam pada itu, kepada Pj. Bupati, Kepala SMPN 10, Burhanuddin dan Pimpinan Dayah Perbatasan Manarul Islam, Mustafa, menjelaskan dampak kebakaran menyebabkan sebanyak 91 orang siswa kelas VIII yang berasal dari tiga kelas saat ini harus menumpang belajar di aula milik Dayah Perbatasan Manarul Islam.
“Untuk sementara anak-anak kami pindahkan ke aula, Alhamdulillah sejauh ini aktivitas belajar mengajar tetap berjalan normal,” kata Baharudin.
Berdasarkan amatan langsung, Pj. Bupati Meurah mengakui dampak kebakaran 11 Oktober ini cukup parah. Tercatat ada empat ruangan yang hangus dan tidak bisa difungsikan lagi. Tiga dari empat ruangan merupakan ruang belajar, sedangkan satu ruangan berfungsi sebagai ruang bimbingan dan pustaka.
“Yang patut diapresiasi, musibah ini tidak menghentikan semangat anak-anak belajar. Walau ruang belajarnya sudah hangus, tapi mereka tetap belajar seperti biasa. Ini harus didukung penuh,” kata Meurah menguatkan.
Meurah mengaku sengaja membawa sejumlah pejabat dalam kunjungan ini agar membantunya mencari solusi cepat. “Kebetulan ada Pak Fadlon, mudah-mudahan kita bisa mendorong menggunakan APBK Perubahan agar anak-anak bisa kembali belajar di kelas,” kata Meurah.
Pengalihan tempat belajar ini terbilang tidak menyulitkan siswa karena gedung SMPN 10 Kejuruan Muda berada dalam satu komplek dengan Dayah Perbatasan Manarul Islam. Terdapat ada tiga aula yang berdiri berdekatan, namun hanya dua yang bisa digunakan, sedangkan satu aula lagi dalam tahap renovasi.**(yd)