BUTUH BANTUAN HUKUM?
.png)
Jakarta, Jurnalisme.online -
Presiden Jokowi melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian yang baru, Rabu (25/10/2023).
Amran menggantikan politisi Nasdem Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang terjerat kasus korupsi.
Amran dan Syahrul sama-sama merupakan dua tokoh yang sangat diperhitungkan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Amran Sulaiman sebenarnya adalah Mantan Menteri Pertanian RI Periode 2014-2019, di awal-awal Jokowi menjabat presiden.
Banyak pertanyaan muncul di media sosial mengapa Jokowi memilih Amran Sulaiman dan bukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seperti yang beredar di publik sejak kemarin.
1. Menangkan Jokowi di Indonesia Timur Pilpres 2014
Amran Sulaiman merupakan relawan Jokowi di Pilpres 2014.
Pengusaha tajir asal Sulawesi Selatan ini adalah koordinator relawan Sahabat Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Setelah Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019, Amran Sulaiman didapuk sebagai Menteri Pertanian.
Pada Pilpres 2019, Jokowi kembali terpilih jadi presiden namun bukan Amran yang dipilih jadi Menteri Pertanian melainkan Ketua DPP Nasdem Syahrul Yasin Limpo yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
Menurut catatan silsilah di Widipedia, Sulaiman disebut-sebut merupakan keturunan jauh raja Bone ke-23 .
Saat ini Amran juga merupakan Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Makassar.
2. Pengusaha Tajir
Amran Sulaiman merupakan pengusaha kaya di Indonesia Timur.
Dia bergerak di usaha kelapa sawit, pestisida, gula, tambang nikel, tambang emas hingga SPBU.
Semua usaha tersebut berada di bawah naungan Tiran Group.
Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilaporkan Amran pada 2019 terbagi dalam bentuk aset berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas yang totalnya Rp 279.580.104.564.
Saudara kandung Amran bernama Andi Sudirman Sulaiman baru saja selesai menjabat Gubernur Sulawesi Selatan digantikan Pj Gubernur Bahtiar karena masa jabatannya telah habis.
Baru-baru ini keluarga Amran jadi sorotan karena menikahkan anaknya Andi Amar Maruf Sulaiman dengan mahar yang mencapai Rp 10 miliar.
Setelah melangsungkan pesta lamaran, Amran Sulaiman kini berencana membangun masjid megah dan terbesar di Indonesia Timur dengan anggaran Rp 500 miliar.
Masjid ini rencananya dibangun di belakang Kodam XIV/Hasanuddin, Panaikang Makassar.
3. Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Ternyata Andi Amran Sulaiman kembali bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah beberapa kali bertemu Prabowo di Makassar di Jakarta.
Selasa (15/8/2023), pengusaha Tiran Grup itu bertemu Prabowo di Jakarta.
Dua kali di Makassar, satu kali di Jakarta.
Tak sedikit khalayak dan pengamat mengaitkan kedekatan Prabowo dan Amran dengan isu kontestasi Pilpres 2024.
Pertemuan pertama Amran dan Prabowo terjadi pada Kamis (13/7/2023).
Kala itu Amran Sulaiman menerima kunjungan Prabowo Subianto di kantor bisnis Tiran Grup, gedung AAS Building Kota Makassar.
Prabowo menyempatkan bersilaturahmi ke Amran setelah jadi pembicara di hadapan 88 wali kota se-Indonesia, dalam forum Rakernas.
Selang 22 hari kemudian, Sabtu 5 Agustus hingga Minggu 6 Agustus, Prabowo kembali berkunjung ke Makassar.
Kali ini Prabowo datang memenuhi undangan Asosiasi Kepala Desa se-Indonesia (Apeksi) Sulsel, dan jalan sehat anti mager HUT Sulsel dan IKA Unhas.
Setelah acara, kedekatan Amran Sulaiman dengan Prabowo Subianto jadi perbincangan publik.
4. Amran Sudah 5 Kali Dipanggil Jokowi ke Istana
Terakhir kali Presiden Joko Widodo memanggil mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/9/2023) lalu.
Amran menyatakan, ia dipanggil Jokowi ke istana untuk berdiskusi mengenai masalah ekonomi, khususnya soal apa yang dialami oleh masyarakat di akar rumput.
"Ya saya kan sekarang jadi pengusaha, jadi diskusi mengenai masalah ekonomi, tentang ekonomi, bagaimana ekonomi Indonesia, bagaimana kondisi di daerah, tentang bahas masalah itu," kata Amran saat meninggalkan istana, Jumat sore.
Ia mengaku sudah sering dipanggil Jokowi untuk membicarakan beragam isu ekonomi, antara lain soal pabrik gula, nikel, dan biofuel.
"Tidak tidak (ditawari jadi menteri), memang bukan satu kali saja, kalau tidak salah selama saya tidak menjabat sudah lima kali (bertemu)," ujar Amran.
Ia juga mengelak saat ditanya soal ada atau tidaknya pembicaraan mengenai pemilihan presiden saat bertemu Jokowi.
Sumber :Tribunnews.com
