BUTUH BANTUAN HUKUM?
.png)
Jurnalisme.online - Bekasi.
Sekjen BPD Sumberjaya Tambun buka suara terkait Toko Obat Berkedok Toko Kosmetik yang beredar di wilayah Bekasi, Senin 9/10/2023.
Sekjen BPD Desa Sumberjaya, Natrom mengungkapkan bahwa toko obat berkedok toko kosmetik yang seharusnya tidak ada, dan yang berwenang menurutnya sebagian sudah mengetahui seperti Bimaspol, Babinsa.
"Seharusnya itu di Sumberjaya sudah harus tidak ada, karena mungkin para aparat yang berwenang menurut saya juga sebagian sudah tau seperti Bimaspol, Babinsa," ujar Natrom.
"Kalau memang itu di jual secara bebas artinya bahaya buat anak-anak remaja khususnya generasi muda," tuturnya.
"Jika itu dibiarkan sekarang ini, apalagi kita dari masyarakat sementara yang berwenang gak bertindak bagaimana kita, apakah masyarakat harus arogan untuk mengusir itu," terang Natrom.
Hal senada diucapkan Sukarta Kadus 3, Desa Sumberjaya Tambun Selatan, harus dihilangkan obat-obat seperti itu.
Sementara itu Ketua DPC Ikatan Apoteker Indonesia untuk Kota Bekasi Apt. Adlis Rahman saat dihubungi awak media menjelaskan, Menurut UU Kesehatan Nomor 17 tahun 2023, terdapat tiga golongan Obat :
1. Obat Bebas, lingkaran hijau.
2.Obat Bebas terbatas lingkaran biru.
3. Obat Keras tertentu ketiganya boleh diserahkan apt di Apotek untuk pasien.
Obat keras tertentu sedang disiapkan peraturan Pemerintah atau Peraturan Kementerian Kesehatan Daftar Obat obat keras tertentu yang boleh diserahkan tanpa resep dokter.
Prosedur peredaran obat menurut Undang Undang ,Dari Pabrik ke Distributor, dari Distributor ke RS,/Apotek/Toko Obat untuk obat bebas dan bebas terbatas baru ke Pasien.
"Terkait ijin edar ini kewenangan Pemerintah, Depkes dalam hal ini Dinkes Kota Bekasi dan Badan POM/Balai POM Bandung," tutupnya. (RED/30.004/Team Kontributor.
TAG #TokoObatBerkedokTokoKosmetik #ObatKerasDaftarG #JualObatBebas #MerusakGenerasiMuda #BPOMJabar
