Berikut beberapa hasil survei Pilpres 2024 jelang pendaftaran capres-cawapres yang akan ditutup pada Rabu (25/10/2023) mendatang.
Saat ini, kemungkinan ada tiga pasangan calon yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024 mendatang.
Mereka adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Pasangan Ganjar-Mahfud MD dan Anies-Cak Imin telah mendaftarkan diri ke KPU sedangkan Prabowo-Gibran kabarnya akan mendaftar pada hari terakhir, Rabu nanti.
Sementara itu, melihat manuver yang dilakukan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan memilih Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo, sebenarnya seperti apa potensi elektabilitas keduanya dibandingkan dua pasangan lain? Simak penjelasannya di bawah ini.
1.. LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan dukungan terhadap Prabowo Subianto akan meningkat apabila maju ke kontestasi Pilpres 2024 dengan menggandeng Gibran Rakambuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia bertajuk 'Sikap Publik terhadap Putusan MK dan Dampaknya terhadap Dukungan Politik dalam Pemilu 2024' disiarkan Minggu (22/8/2023).
"Ketika kita tanyakan secara umum dukungan masyarakat terhadap tiga nama calon presiden, seperti yang sudah saya sampaikan di depan, ada 35,8 persen mendukung Prabowo, 30,9 persen mendukung Ganjar, 19,3 persen mendukung Anies," kata Djayadi.
"Tapi kalau kita masukan jika Gibran mengajukan diri menjadi cawapres Prabowo, bagaimana dukungannya? Terlihat dukungan untuk Prabowo sedikit meningkat dari 35,8 persen menjadi 39,2, persen."
"Jadi ada peningkatan sekitar 3,4 persen, sementara untuk Ganjar ada penurunan sekitar 5 persen sementara itu Anies stabil," jelasnya.
Djayadi mengatakan, jika dilihat secara sederhana, maka bisa terlihat potensi majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo dapat meningkatkan perolehan suara Ketua Umum Gerindra itu.
Meski elektabilitas Prabowo berpotensi meningkat, tetapi perubahannya tidak terlalu banyak.
"Kalau di sini berubah sekitar 3,4 persen. Jadi ada potensi untuk meningkat. Seberapa real-nya, itu kan belum tahu," katanya.
2. Ipsos Public Affair
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan keputusan soal batas usia capres-cawapres, lembaga survei asal Prancis, Ipsos Public Affair, merilis hasil telesurvei soal elektabilitas capres-cawapres jelang Pilpres 2024.
Hasilnya, ketiga bacapres dan bacawapres bersaing ketat dan hanya terpaut tipis satu sama lain.
Anies Baswedan-Cak Imin berada di posisi ketiga dengan memperoleh persentase angka 28,91 persen.
Lalu, disusul Prabowo-Gibran di posisi kedua dengan persentase angka 31,32 persen.
Sementara itu, posisi puncak dihuni oleh pasangan Ganjar-Mahfud MD dengan mencatatkan 31,98 persen
Simulasi pertama hasilnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91 persen), Ganjar Pranowo–Mahfud MD (31,98 persen) sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (31,32 persen)," kata pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, Sabtu (21/10/2023).
Berbeda dengan hasil survei LSI, Ipsos Public Affair justru menilai elektabilitas Prabowo meningkat ketika dipasangkan dengan Erick Thohir daripada Gibran.
"Sedangkan ketika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Erick Thohir, raihan suara Prabowo Subianto–Erick Thohir adalah 37,53 persen dibandingkan dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (31,73 persen) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91 persen)."
3.. Indikator Politik Indonesia
Berdasarkan hasil survei dari Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 2-10 Oktober 2023, Prabowo Subianto berada di puncak dengan 30,7 persen.
Urutan kedua ditempati bacapres dari koalisi poros PDIP, Ganjar Pranowo, sebesar 27,9 persen.
Sedangkan bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies baswedan ada di urutan ketiga dengan 16,9 persen.
"Berdasarkan simulasi ini, Pak Prabowo dengan Ganjar, meskipun Pak Prabowo unggul, selisihnya dengan Ganjar dalam margin of error," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan hasil survei di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Jumat (20/10/2023).
Sumber: Tribunnews.com