Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

BEM STAI Aceh Tamiang Nobar Peristiwa G30S/PKI

Senin, 09 Oktober 2023 | Oktober 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-09T08:22:52Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?

 

 Aceh Tamiang— jurnalisme online| 58 tahun silam, tepatnya 30 September 1965 merupakan sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Pengkhianatan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau lebih dikenal dengan G30S/PKI yaitu peristiwa penculikan para Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada malam itu menjadi salah satu peristiwa yang sulit untuk dilupakan.


Untuk memperingati persitiwa tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama (BEM STAI) Aceh Tamiang menggelar nonton bareng (Nobar) Film G30S/PKI dimulai pukul 21.00 WIB hingga selesai di Pentas Seni Depan GOR Aceh Tamiang, Sabtu (30/9/2023)



Nobar tersebut turut dihadiri Penjabat Bupati Aceh Tamiang, DR. Drs. Meurah Budiman, SH, MH, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon, serta unsur Forkompinda, Kepala Kesbangpol Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, Plh Kadis Pendidikan Aceh Tamiang, Drs. Sepriyanto, unsur OKP dan mahasiswa STAI setempat.


Ketua BEM STAI Aceh Tamiang, Muhammad Arif dalam sambutannya mengatakan kegiatan nobar ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua betapa kejamnya PKI terhadap bangsa ini dan agar kita semua waspada atas upaya bangkitnya kembali PKI di republik ini.


“Dengan Nonton Bareng peristiwa G30S/PKI, menyadarkan kita (pemuda dan pemudi) sebagai generasi penerus akan pentingnya sejarah. Nobar ini juga menyadarkan kita semua untuk lebih menghargai nilai-nilai sejarah,” ujarnya.


Penjabat Bupati Aceh Tamiang, DR. Drs. Meurah Budiman, SH, MH dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh BEM STAI Aceh Tamiang.


Meurah sampaikan bahwa kegiatan yang digelar sangat positif, kedepannya harus terus dilakukan dan menjadi agenda.


“Nobar G30S/PKI ini sarat akan nilai sejarah. Dengan nobar yang di lakukan oleh adek-adek mahasiswa kita bisa memetik hikmah akan sejarah kelam gerakan komunisme di Indonesia,” ujar Meurah.**(yd)

×
Berita Terbaru Update