BUTUH BANTUAN HUKUM?
.png)
Merangin - Jurnalisme Online - Kamis (07/09/2023) Menanti pertemuan kedua antara masyarakat Desa Limbur Merangin VS PT. SAL di Kantor DPRD Kab. Merangin pada senin mendatang.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Limbur Merangin sangat berharap keseriusan Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahn terkait lahan yang diduga milik masyarakat Desa Limbur Merangin yang sedang dikuasai oleh PT. SAL.
Abu Yazid selaku masyarakat Desa Limbur Merangin juga sebagai ketua LSM
GPRI mengatakan kepada media ini, bahwasanya ada dugaan ketidak adilan pada keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Merangin.
" Sudah jelas dirincikan oleh PT. SAL sebanyak 400 Hektare lahan di Payo La Ngantuk akan diserahkan kepada masyarakat, namun kenapa hanya 100 hektare yang bisa dilegalkan oleh Pemerintah. Kuat dugaan adanya tindakan ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan, Monopoli dan kepentingan politik " Tutur Abu Yazid.
Terkait dugaan dan tuntutan tersebut, Abu Yazid sangat berharap keseriusan Pemkab Merangin dalam menangani kasus ini.
" Saya sangat berharap Pemerintah Kabupaten Merangin serius dalam mengkaji masalah ini, dan kami juga berharap kepada DPRD agar bisa mediasikan Masyarakat Desa Limbur Merangin dan PT. SAL." Harap Yazid.
Ketika ditanya oleh media ini jika tidak mendapatkan hasil sesuai keinginan, Abu Yazid Tegaskan akan bertindak lebih hingga ke ranah Pemerintah Pusat hingga akan melakukan aksi demo.
" Ya kalau tidak ada hasil juga, saya bersama masyarakat lainnya akan menempuh jalur hukum ke tingkat Provinsi hingga pusat. Dan tidak menutup kemungkinan kami akan lakukan aksi Demo serta akan mengklaim tanah 300 Hektare di payo la ngantuk tersebut yang sekarang menjadi kebun inti PT SAL satu" Tegasnya. (Hsb)
