SAMPANG jurnalisme.online
Pasca dikeluhkan pengguna jalan atas terjadinya kemacetan di perempatan Monumen jalan Trunojoyo Sampang Madura JawaTimur
Selasa pagi 1/8, tiga Petugas Satlantas Polres setempat ikut turun mengatur dan membantu mengurai terjadinýa kemacetan
Pengaturan Lalu lintas jalan di jalur yang masih proses finalisasi Rigit Beton itu di pimpin KBO Satlantas Pores Iptu Syafriwanto SH
Dijelaskan oleh Iptu Syafriwanto kondisi jalur di Perempatan jalan Nasional itu belum sempurna karena selain ada pembangunan Rigit Beton juga ditengah Perempatan timur gang masuķ ke jalan Bahagia sedang dilakukan kegiatan penggalian jalan dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Trunojoyo
Diungkap kemacetan yang terjadi sebelumnya selain kondisi jalan belum sempurna dan tepat di persimpangan juga jalur padat akibat warga masyarakat sedang memulai aktivitas kesehariannya, sehingga pengguna jalan yang melintas saling memburu waktu dan seolah saling berebutan mendahului
"Ada Petugas saja agak sulit diatur dan tèrkesan memaksa, apalagi bila tidak ada yang mengatur," ujarnya sambil tertawa kecil
Ia mengajak masyarakat àgar bersabar dan tertib berlalu lintas, karena selain faktor yang sudah disebutkan, di area tersebut dipenuhi kerikil tajam yang berpotensi membahayakan pengguna jalan itu sendiri
Sebelumnya pada senin 31/7, diberitakan adanya keluhan Warga masayarakat yang melintas di Perempatan Monumen akibat macet
Kemacetan ditengarai selain jalur itu dipadati pengguna jalan yang akan memulai aktivitas seperti jam masuk kerja, ke Pasar, mengantarkan putra putri bersekolah serta Traffic light di jalan Protokol (Nasional) itu tidak berfungsi dampak dari Pembangunan Rigit Beton apalagi tidak hanya R2 saja yang melintas namun R4 pun termasuk Truk masuk ke lintasan ruas jalan sempit tapi dimanfaatkan dari dua arah
Sehingga bagi yang melintas baik dari arah selatan maupun utara hanya menggunakan separuh ruas jalan, sedangkan jalur tersebut juga menjadi tempat persimpangan dari arah timur jalan Merapi dan arah barat jalan Bahagia
Pantauan reporter Anekafakta senin 31/7 pukul 06.40 wib, kendaraan dari 4 jalur persimpangan termasuk R4 saling berebut hingga terjadi penumpukan di tengah dan berdampak kemacetan panjang
Sementara tak seorangpun Petugas Satlantas Polres maupun dari pihak Pelaksana Proyek yang berada dilokasi
Tak sabar salah satu pengendara Motor turun berinisiatif meminggirkan rambu yang terpasang bermaksud mengurai kemacetan, namun karena Rigit Beton tingginya 40 cm dari tanah jalan yang semula maka pengendara Motor itu mengurungkan niat kawatir membahayakan pengguna jalan
Kondisi itu di sayangkan oleh Mukhlis 40 warga dari Kelurahan Banyuanyar
Ia mengaku menuju ke tempat kerja nya sebagai Guru di salah satu Yayasan yang ada di Kecamatan Torjun
"Seharusnya ada Petugas dari Satlantas atau pihak Pelaksana Proyek di titik rawan tersebut untuk menghindari kemacetan," ujar Mukhlis
Ungkapan yang sama di sampaikan oleh Mursidah pengguna jalan dari Kelurahan Rongtengah yang akan ke Pasar Srimangunan
"Jalan ini kan belum selesai dan hanya menjadi alternatif saja, kok semuanya masuk termasuk Truk," ungkapnya
Selain mempertanyakan Petugas Pelaksana Proyek, Ia mempertanyakan pemetaan jalur oleh Satlantas Polres Sampang
Mursidah berharap dilokasi rawan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan itu ada Petugas yang menjaga serta mengatur lalulintas jalan supaya tidak terjadi kemacetan dan mengganggu aktifitas dari masyarakat.
(SP)