Jurnalisme.Online Tanggamus - Pembangunan proyek preservasi jalan Talangpadang - Ngarip sepanjang sembilan kilo meter ( 9 Km ) menuai perhatian khusus dari masyarakat juga lembaga, dan awak media domisili kecamatan Talangpadang, yang di duga asal-asalan dan tidak memperhatikan keselamatan pekerja, Senin (17/07/23)
Pembangunan jalan presvervasi, disambut bahagia oleh masyarakat kabupaten Tanggamus khususnya di wilayah jalur Talangpadang - Ngarip jalan Provinsi Lampung itu.
Menurut Iwan selaku masyarakat di wilayah itu bukan hanya " dia " warga lainnya turut bergembira atas di bangunnya jalan yang infonya pelapisan aspal beton dan bahu kiri kanan jalan.
" Senang jalan kami di bangun, apa lagi sudah lama tidak di bangun, tapi ya tolong perhatikan kualitas pekerjaannya mas, ya jangan sampai baru di bangun beberapa bulan hancur lagi, dan itu pekerja yang bekerja disisi jalan perhatikan pengamannya masa ada yang pakai sandal jepit, tidak pakai helm pengaman, itu kan di pinggir jalan raya, dan angkat, angkat batu, " ucapnya.
Memang semenjak pembanguna jalan itu berjalan beberapa waktu lalu, sudah memjadi perhatian khusus bagi warga, lembaga, serta awak media, sudah beberapa kali ada nya tegoran melalui berita atas kondisi hasil pekerjaan tersebut. Yang di sorot, adanya dugaan asal - asalan pekerjaannya dari beberapa media online yang telah menaikin beberapa temuan keganjalan itu. Dan ada juga media online, yang mengangkat berita berbanding terbalik dari pandangan awak media yang berdomisili di Talangpadang, agak miris bila berita itu jauh dari fakta.
Dari Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Trinusa DPC Tanggamus yang di ketua oleh bang Nuril Asikin, ia menyoroti atas kualitas bangunan yang di duga asal jadi.
" Kalau tentang pekerjaan jalan, kan, kita semua sudah tau gimana pekerjaannya, yang selama ini di kerjakan sesuai tidak, satu adukan bertemu nya? dan juga takut nya ketingian berapa dan lebar nya berapa? sedang kan berem yang di kerjakan belum sampe waktu perawatan aja itu sudah hancur, itu yang saya temukan di lapangan, " kata bang Nuril
Selanjut ia juga curiga ada bangunan, yang di tahun 2021 sudah ada tapi masuk di pekerjaan proyek, perlu di ketahui proyek senilai Rp 31.646.650.000, pemenang tendernya PT. Belibis Jaya Group KSO PT. 9 Naga Mas.
" Na kerjaan yang seperti ini aja, kan di tengah - tengah nya itu kan tumpang tindih, ko bisa, topi nya di timpah aja gak di bongkar, itu aja sudah salah. Dan yang talut di masjid juga itu perlu kita pertanyakan. Foto yang saya kirim itu, Talut kerjaan Tahun 2021, ko bisa di jadikan kerjan peroyek yang sekarang, itu juga harus kita pertanyakan RAB nya, " tegas
ketua.