Jurnalisme.Online
- Seorang jemaah haji viral di media sosial karena memakai 20 lapis pakaian demi membawakan oleh-oleh untuk kerabatnya di kampung halaman.
Membawakan oleh-oleh sudah semacam menjadi tradisi tersendiri bagi orang yang bepergian jauh.
Oleh-oleh sendiri bisa berupa pakaian, cinderamata, hingga kudapan.
Tak terkecuali bagi jemaah haji yang diketahui berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Jemaah haji itu kedapatan memakai 20 lapis pakaian demi membawakan oleh-oleh untuk kerabatnya.
Hal ini dilakukan guna tidak melebihi ketentuan berat bagasi.
Momennya viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun @husnihanis.
"Jemaah haji pakai baju, rok, dan celana berlapis-lapus gaes. Jemaah Makassar gaes, senggol dong," tertulis dalam video.
"Trik jemaah haji Makassar bisa lolos di bandara sambil bawa oleh-oleh gaes, yang penting orang di rumah seneng hehe," lanjutnya.
Dalam video itu, sang jemaah duduk di sebuah anak tangga sambil memegang sebotol air mineral kemasan.
Kemudian teman-temannya mulai menghitung lapis demi lapis pakaian yang dipakai oleh jemaah haji tersebut.
Dalam setiap lapisannya, terlihat ada baju hingga celana.
Bahkan jemaah haji itu mengatakan ia memakai empat lapis celana.
Teman-teman jemaah haji itu juga tidak kuasa menahan tawa melihat tebalnya lapisan pakaian.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan sebanyak 1,8 juta kali.
Sementara para warganet di kolom komentar juga tergelitik dengan aksi jemaah haji tersebut.
"Luar biasa pasukan Ema-ema kelas super ini mah," tulis warganet di kolom komentar.
"Mamahku gituuuu wkwk kaya hulk mamahku jadinya walaupun 7 baju doang," kata warganet lainnya.
"Kok aku nangis ya demi nyenengin yang di rumah rela bawa berat semoga berkah ya umik cantik," timpal warganet lainnya.
Adapun berdasarkan ketentuan pihak maskapai dan otoritas bandara, barang bawaan di bagasi hanya dibatasi maksimal 32 kg.
Sementara barang bawaan untuk di atas kabin maksimal hanya seberat 7 kg.
Jika ingin membeli kapasitas muatan, barang bagasi yang kelebihan dikenakan biaya 20 Riyal per kilogram, atau setara Rp 75.000 per kilogram dengan kurs 1 Riyal setara Rp 3.743.
Sumber:Tribunnews.Com