Jurnalisme.online - Aceh Selatan |Satuan Reserse Kriiminal (Satreskrim) Polres Aceh Selatan melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan M.Ikbal di kawasan Puncak Gemilang Gampong Lhok Bengkuang, Tapaktuan Aceh Selatan, Rabu (5/7/2023).
Kasus pembunuhan terhadap M.Ikbal tersebut terjadi pada pada Sabtu (15/4/2023) yang lalu di Gampong Si Urai-Urai Kecamatan Kluet Tengah Aceh Selatan. Dalam rekontruksi yang dipimpin Kasatreskrim Polres Aceh Selatan Iptu Deno Wahyudi SE.M.Si., penyidik Satreskrim Polres Aceh Selatan menghadirkan dua tersangka yaitu MN warga Kluet Tengah dan RF warga Pasie Raja Aceh Selatan, semantara korban diperagakan oleh pihak Reskrim Polres Aceh Selatan dan satu saksi atas nama Salur Amin.
Pada pelaksanaan Rekonstruksi tersebut dihadiri oleh Kapolres Aceh Selatan Akbp Nova Suryandaru SIK, Wakapolres, Plh.Kasi Pidum, Kasubag Bin, Kasi BB dan beberapa staf Kejaksaan Negeri Aceh Selatan, Personil Satreskrim serta
pihak keluarga korban dan keluarga saksi.
Kapolres Aceh Selatan melalui Wakapolres Aceh Selatan Kompol Iswar SH mengatakan rekonstruksi tersebut memperagakan 24 adegan kasus pembunuhan terhadap korban M.Ikbal.
Tersangka MN melakukan pembacokan terhadap korban M.Ikbal terjadi pada adegan ke 13 dan 14 yang membuat korban langsung tersungkur ke tanah,” ucap Kompol Iswar.
Ia melanjutkan, kedua tersangka dijerat dengan pasal 338 dan 340 Jo 181 Jo 55 (1) KUH Pidana dengan ancaman hukuman antara 15 hingga 20 tahun penjara. Kedua tersangka dan barang bukti segera dilimpahkan ke penuntut umum Kejari Aceh Selatan setelah semua proses dan berkas dilengkapi.
” Insyaallah setelah berkas perkara kita lengkapi dan adegan rekontruksi sempurna, kita akan serahkan berkas ke JPU Kejari Aceh Selatan,” imbuhnya.
Sementara itu, keluarga korban yang hadir di lokasi rekontruksi, Salmi mengapresiasi langkah dan proses hukum yang telah dilaksanakan Polres Aceh Selatan.
” Kami sangat berterimakasih atas proses penegakan hukum kasus pembunuhan adik kami yang dilakukan pihak Satreskrim Polres Aceh Selatan hingga sudah pada tahapan rekonstruksi masih berjalan lancar,” ungkapnya.
Namun demikian, mewakili keluarga korban Salmi meminta agar pelaku mendapatkan hukuman yang berat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami meminta agar pihak penegak hukum dapat memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembunuh adik kami,” harapnya.**(yd)