Politikus PDIP Maruarar Sirait mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajak tiga bakal capres duduk bersama jelang berlangsungnya Pilpres 2024. Ketiganya adalah, bakal capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Menurutnya, dengan kumpulnya mereka di satu tempat bersama akan menyejukkan tensi politik dalam menyongsong pesta demokrasi nanti.
"Harusnya begitu seperti yang kita sampaikan di acara Bandung, supaya Indonesia sejuk, saya usulkan kepada Pak Jokowi agar sekali-kali bisa ajak Mas Ganjar, Pak Prabowo dan Mas Anies untuk ngopi di Istana atau tempat lain," kata Maruarar kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).
Ia menyebut, Presiden Jokowi sebagai seorang negarawan memiliki niat untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 secara adil, jujur dan bersih.
"Saya menyampaikan bahwa pemilu pasti baik dan adil pemilunya. Saya yakin Pak Jokowi sebagai seorang negarawan sejati," ujarnya.
Seperti diketahui, Ganjar kini didukung oleh PDIP, PPP, Perindo dan Hanura sebagai bakal capres.
Lalu, Prabowo bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra diusulkan menjadi bakal capres.
Kemudian, Anies didukung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS sebagai bakal capres.
Benarkah Presiden Jokowi Lebih Mendukung Prabowo?
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mungkin lebih mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang.
“Saya luruskan itu tidak benar (Jokowi dukung Prabowo). Pak Jokowi sebagai Presiden memastikan agar proses pergantian kepemimpinan ke depan berjalan dengan baik,” kata Hasto seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (4/7/2023).
Hasto menyebut, Presiden Jokowi juga telah memberikan arahan kepada seluruh kader partai untuk memenangkan bakal capres Ganjar di pesta demokrasi nanti.
"Beliau yang juga merupakan keluarga besar dari PDI Perjuangan sudah memberikan arahan-arahan khusus untuk pemenangan Pemilu Legislatif dan pemenangan Pak Ganjar,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kian mesra dengan Prabowo. Keduanya semakin sering terlihat bersama.
Selama beberapa bulan terakhir, Jokowi kerap mengajak Menteri Pertahanannya itu mengikuti kunjungan ke daerah atau kegiatan kenegaraan lainnya.
Baru-baru ini, kedua elite politik juga intens melakukan pertemuan empat mata.
Dalam sebulan, pertemuan keduanya bahkan digelar sebanyak tiga kali.
Pertemuan pertama terjadi di Istana Kepresidenan Jakarta pada 9 Juni 2023.
Saat itu, sedang hangat isu proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Prabowo.
Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Prabowo dipanggil karena ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan Jokowi. Namun, dia tak mengungkap detail isi pertemuan keduanya.
"Kan biasa Bapak Presiden memanggil menteri-menterinya. Tentunya ada hal yang perlu dibahas atau didikusikan dengan menteri yang dipanggil," kata Bey.
Sumber: Tribunnews.com