Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Pengusaha Batik Pekalongan Sebar Uang Puluhan Juta Dari Atap Rumah

Senin, 10 Juli 2023 | Juli 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-10T03:06:43Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?


 Jurnalisme.Online

– VIRAL Video Pengusaha Batik Pekalongan Sebar Uang Puluhan Juta dari Atap Rumah, Berakhir Ricuh

Viral di sosial media, sebuah video yang menampilkan salah satu warga Pekalongan yang menggelar tradisi sebar uang.

Menyebar uang dari atap rumah itu diketahui sebagai tradisi udik-udikan atau bentuk tasyakuran di Pekalongan.

Video itu dibagikan di Instagram oleh akun @beritapekalongan1.

Dari video yang beredar, terlihat ribuan orang baik anak-anak, ibu-ibu hingga orang dewasa berada di bawah untuk berebut uang.

Dilansir darti TribunJateng, bahkan terlihat juga warga berdorong-dorongan agar bisa mendapatkan uang tersebut.

Lokasi video tersebut pas di depan kantor Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Di akun tersebut, video itu diberikan caption “Udik-udikan neng ngarep Kel. Jenggot mau esuk kie lhur.... Ruamaee eee nemen.. (sebar uang di depan Kelurahan Jenggot tadi pagi)

Infone total duwet ngasi Rp 35 juta yg disebarkan (infonya total yang sampai Rp 35 juta yang disebarkan).”

Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Ya, tadi ada kegiatan udik-udikan di wilayah Jenggot. Tepatnya, di Jalan Pelita 3, RT 3 RW 9," katanya.

AKP Aries menceritakan, sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik rumah untuk tidak dilaksanakan.

Dikarenakan, takut terjadi apa-apa.

"Sudah kita persuasif melalui Kepala Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan."

"Dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan.

Karena, ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas," imbuhnya.

Kemudian, untuk kegiatan dihentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi.

"Korban sudah membaik. Tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat.

Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang," ucapnya.

Pihaknya menambahkan, untuk warga yang menggelar kegiatan selanjutnya akan diminta keterangan oleh anggota Satreskrim Polres Pekalongan Kota.

Sementara itu, Lurah Jenggot Muhammad Fatoni mengatakan sebelum terlaksana kegiatan tersebut, pihaknya bersama polisi sudah meminta pembatalan acara kepada pemilik hajat.

Namun yang bersangkutan menolak dan tetap melaksanakan keinginannya untuk menebar uang sebagai bagian dari tradisi atau adat.

"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya aksi tebar uang oleh Romadhon (37) pengusaha batik. Namun hasil koordinasi antara kelurahan, polsek, dan Koramil mengalami jalan buntu."

"Pihak yang punya hajat tetap bersikukuh melaksanakan tradisi sebar uang," katanya.

Bahkan, yang bersangkutan siap untuk bertanggung jawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai.

"Kalau masyarakat yang datang ribuan. Korban pingsan ada sekitar 3 dan itu langsung dibawa ke Puskesmas Pekalongan Selatan. Lalu, pagar kelurahan Jenggot rusak," ucapnya.

Romadhon (37) pengusaha batik sekaligus orang yang memiliki hajat mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.

"Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan," katanya.

Untuk nominal uang yang disebarkan hampir Rp 30-35 juta.

"Kami sebar ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu depan rumah," ucapnya.

Ia tidak menyangka ini bakal viral seperti ini.

Memang, sebelum acara dilaksanakan pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak dilaksanakan, tapi berhubung tradisi dilakukan.

"Kalau untuk masa itu ribuan ada. Saya ya gak nyangka bakal viral seperti ini.

Orang-orang juga sudah menanti semua, untuk masanya terlalu banyak.

Yaudah lah jalan. Alhamdulillah sampai sekarang lancar dan aman," imbuhnya.

Memang ia membenarkan ada insiden anak-anak jatuh dan pingsan karena berhimpitan.

Ada tiga warga yang harus dibawa ke puskesmas dan untuk sekarang semuanya sudah pulang ke rumah.

"Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya. Dari kelurahan juga sudah mengizinkan. Dan saya pribadi, tanggungjawab penuh.

Termasuk pagar kelurahan. Surat sudah ada ini. Saya bertanggungjawab penuh.

Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak. Usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga."

"Lalu, untuk kabar ada yang meninggal itu hoax. Jadi sudah tidak ada masalah," ujarnya.

"Itu lukanya karena desak-desakan. Terlalu ramai. Sudah dibawa ke puskesmas dan sekarang sudah pulang ke rumahnya," tambahnya.

Sumber:Tribunnews.Com

×
Berita Terbaru Update