Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Nasib Pilu Yang Dialami Oleh Wanita yang Menjadi Korban Kebejatan Ayahnya Sendiri

Sabtu, 01 Juli 2023 | Juli 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-01T01:08:32Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?

Jurnalisme.Online

-Padahal hampir tiap tahun melahirkan bayi, pantas kasus inses ayah dan anak Banyumas baru terkuak.Nasib pilu dialami oleh E (28), wanita yang menjadi korban kebejatan ayahnya sendiri Rudi (57).Bagaimana tidak, E telah dirupaksa sang ayah selama puluhan tahun hingga melahirkan 7 bayi yang langsung dibunuh Rudi.Kejadian ini menjadi aneh lantaran baru terungkap sekarang setelah berlangsung selama 15 tahun.Sebagaimana diketahui, E diduga telah menjadi korban nafsu bejat sang ayah saat masih berusia 13 tahun.

Ia melahirkan bayi 
pertamanya dari hasil hubungan inses pada tahun 2013.

Kemudian 6 bayi hasil inses lainnya lahir berturut-turut di tahun 2015, 2016, 2018, 2019, 2020 dan 2021.

Total ada empat bayi laki-laki dan dan tiga bayi perempuan yang dilahirkan E setelah dirudapaksa Rudi.
Akan tetapi, kasus tersebut baru diketahui polisi belakangan ini, setelah korban menderita selama bertahun-tahun.

Menanggapi hal ini, Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu memberikan penjelasan.
Pihaknya baru mengetahui kasus tersebut lantaran selama ini belum mendapat laporan dari warga sekitar lokasi.

Tentunya kita belum ada laporan dari masyarakat akan hal itu, kemudian juga mendalami semua informasi dari E dan S ibu kandungnya," terang Edy dikutip TribunJateng.com, Jumat (30/6/2023).
Mirisnya, ibu kandung korban, S, ternyata mengetahui perbuatan bejat suaminya.
Alih-alih membantu sang anak kandung, S justru bungkam karena diancam pelaku, dan turut berperan saat E melahirkan anak-anaknya.

Sementara, aksi bertahun-tahun Rudi juga diduga telah diketahui warga sekitar rumahnya.
Terbukti ia pernah diusir hingga terpaksa pindah rumah ke wilayah yang tidak terlalu jauh dari TKP.
Alih-alih melapor, warga sekitar ikut bungkam dan terkesan acuh mengenai hubungan inses ayah dan anak tersebut.

Hal ini pun semakin menyulitkan pihak berwajib untuk mendeteksi kasus tersebut.
"Saya kira (warga sekitar-red) tahu karena dekat dengan pemukiman penduduk," terang Edy.
"Akan kita teliti lebih lanjut, penting bagi keamanan dan ketentraman masyarakat."
Menurut Edy, pelaku yang berprofesi sebagai buruh bangunan melakukan kejahatannya setelah bertemu dengan guru spiritual berinisial B pada 2011.

Dari sosok tersebut, ia mengaku mendapat bisikan agar melakukan inses dengan anaknya dan membunuh 7 bayi yang dilahirkan.

"Bahwa 2011 tersangka Rudi kerja di Klaten sebagai buruh bangunan dan bertemu dengan B. Melalui B itu supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya dikubur," terang Edy.
"Selama 7 kali berturut-turut. Nanti kalau sudah datangi kuburan anakmu maka akan ada yang mengantarkan uang."

"Tetapi ini masih dalam pendalaman atau hanya karangan. Dan B ini sudah almarhum. Kita akan dalami kebenarannya," tandasnya.

Pernah Diusir Warga

Terkuak fakta mencengangkan dari kasus inses ayah dan anak di kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Perbuatan bejat Rudi (57) kepada putrinya, E (26) ternyata telah diketahui oleh sang ibu alias istri Rudi.

Tak diduga, ibu E justru tutup mulut dan malah membantu anaknya saat melahirkan sebanyak tujuh kali.
Diketahui, peristiwa ini terbongkar saat warga bernama Slamet (50) menemukan sejumlah kerangka bayi di kebun milik Prasetyo Tomo (42).
Terungkap kemudian tujuh kerangka tersebut merupakan bayi-bayi hasil hubungan inses Rudi dengan anaknya, E, yang dibunuh.

Dugaan sementara, ada motif ritual tertentu karena pelaku bekerja sebagai dukun pengobatan.
Namun sosok ibu E, menjadi sorotan lantaran ternyata sudah mengetahui aksi bejat suaminya pada sang anak selama bertahun-tahun.
Ibu E merupakan istri ketiga Rudi yang dinikahi secara siri, sedangkan korban adalah anak pertama mereka.

Menurut Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, hubungan inses Rudi dan E sudah terjadi sejak 2013 hingga 2021.

Saat pertama kali disetubuhi sang ayah, E diketahui baru berusia 13 tahun dan melahirkan di usia 14 tahun.

Ibu E bahkan membantu proses kelahiran anaknya namun belum diketahui apakah terlibat dalam pembunuhan sang bayi.

"Semua dalam keadaan hidup dan dibekap lalu meninggal dan dikuburkan. Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri Rudi itu sendiri," terang Agus Supriadi dikutip TribunJateng.com, Senin (26/6/2023).

Adapun perbuatan tersebut dilakukan di rumah gubuk lama mereka di pinggir sungai, yang cukup jauh dari permukiman warga.

Ibu kandung E yang tahu kejadian tersebut diancam akan dibunuh oleh pelaku sehingga hanya bisa menurut.
Rupanya hubungan terlarang tersebut sempat terendus warga sekitar yang curiga dengan perubahan tubuh E saat hamil.

"(Kerangka bayi-red) itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," ujar warga berinisial T (35) 
Hingga kini belum jelas nasib ibu E dan perannya dalam kasus ini.
Akan tetapi, pihak kepolisian membeberkan akan ada kemungkinan tersangka lain selain Rudi.

Sumber:Tribun.Com


×
Berita Terbaru Update