Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Banjir Kembali Melanda Sebagian Wilayah Hilir Aceh Tamiang

Senin, 03 Juli 2023 | Juli 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-03T01:34:57Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?


 Jurnalisme.Online

– Banjir kembali melanda sebagian wilayah hilir Aceh Tamiang sejak kemarin. Selain menggenangi akses jalan utama, gelombang banjir kembali merusak tanggul yang sebelumnya dibangun pemerintah daerah.

Banjir yang terjadi sejak Sabtu (1/7/2023) pagi ini secara perlahan mulai surut pada Minggu (2/7/2023) sore. Namun di beberapa titik, masih terlihat genangan air memenuhi halaman rumah penduduk.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery mengungkapkan banjir kali ini terjadi di dua kampung di Kecamatan Bendahara, yakni Marlempang dan Rantaupakam.

Debit air ini disebabkan luapan air sungai akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu.

“Berdasarkan pantauan sore ini, genangan banjir sudah surut,” kata Bayu, sapaan Iman Suhery, Minggu (2/7/2023) petang.

Dalam pemantauan ini, tim BPBD Aceh Tamiang menemui sejumlah warga dan Datok Penghulu Kampung Rantaupakam.

Dari laporan itu dipastikan tidak ada arus pengungsian karena warga lebih memilih bertahan di rumah masing-masing.

“Korban jiwa tidak ada, termasuk warga yang mengungsi dilaporkan tidak ada,” kata dia.

Namun dampak banjir ini menyebabkan tanggul yang dibangun pemerintah daerah sejak tahun lalu kembali rusak. Kondisi ini menyebabkan arus sungai dengan mudah meluap ke jalan raya dan permukiman.

“Ketinggian air sempat mencapai 10 centimeter di jalan raya, tapi sekarang sudah surut,” ungkapnya lagi.

Diketahui Kampung Rantaupakam merupakan daerah yang menjadi langganan banjir dalam empat tahun terakhir.

Dampak kerugian ini bukan hanya kerusakan rumah, tapi juga berdampak parah terhadap lahan pertanian.

Pemerintah sendiri saat ini tengah membangun tanggul di sepanjang pinggiran sungai di Rantaupakam.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman sebelumnya menekankan kembali penanggulangan banjir menjadi prioritas utamanya.

Selain telah mengajukan usulan ke provinsi dan pemerintah pusat, Meurah berharap partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.

Meurah pun mengingatkan kalau pembangunan tanggul di Marlempang ini bukan untuk kepentingan satu golongan masyarakat, melainkan unntuk kepentingan umum.

Dia berharap seluruh elemen masyarakat mendukung pembangunan ini, terlebih dampak banjir di Marlempang menyentuh tiga kecamatan.

“Semua elemen seharusnya mendukung, harus rela lahannya untuk dijadikan akses sementara masuk alat berat. Harus berpartisipasi aktif,” ujarnya.

Pembangunan tanggul saat ini juga telah dilakukan di Kampung Telukhalban dan Kampung Raja. Meurah menegaskan penanggulangan banir ini menjadi skala prioritas.

Solusi yang telah dilakukan ialah menjemput anggaran ke BPBA dan BNPB.

Sumber:Tribun.Com

×
Berita Terbaru Update