Jurnalisme.online - Seorang pria Rusia (23) tewas setelah diserang hiu di lepas pantai Laut Merah di Kota Hurghada, Mesir, pada Kamis (8/6/2023).
Pria itu tewas setelah diserang oleh hiu di perairan dekat Hurghada, saat berenang sekira pukul 15.00 waktu setempat.
Sebuah video yang direkam saat kejadian, memperlihatkan pria itu berusaha berenang menuju pantai setelah orang-orang di pantai berteriak memperingatkannya.
"Berenang menjauh, berenang menjauh! Cepat! Hiu!" kata seseorang yang terdengar berteriak dalam rekaman video.
Namun, hiu telah lebih dulu menariknya.
Ia berteriak minta tolong kepada ayahnya, "Papa, papa, tolong."
Sementara ayahnya berada di tepi pantai, sangat sedih dan ketakutan menyaksikan kejadian itu, dikutip dari Media.
Pacar korban yang sempat berenang di lepas pantai, berhasil melarikan diri.
"Para penyelamat bereaksi sangat cepat. Saya langsung merasa bahwa itu adalah hiu," kata gadis itu.
Namun, pacarnya, pria Rusia itu tidak bisa melarikan diri karena hiu telah menyeretnya.
Pria itu terlihat berputar-putar di air yang mulai berubah merah, hingga ia tidak bergerak lagi.
Saksi Mata
Seorang saksi mata mengatakan kengerian yang ia rasakan saat menyaksikan kejadian itu di depan matanya.
"Tepat di depan mata saya, hiu memakan pria itu," katanya.
"Dia menerima serangan dari hiu. Itu hal yang mengerikan, sisa tubuh pria ini tergeletak di sana," lanjutnya, merujuk pada lepas pantai, dikutip dari Mirror UK.
Seorang penyelam yang tiba di lokasi tepat setelah serangan itu mengatakan, orang-orang bergegas membantu korban setelah seorang penjaga pantai dari hotel terdekat membunyikan alarm.
Namun, pertolongan itu tidak dapat menyelamatkan nyawa korban.
Kementerian Lingkungan Mesir telah menangkap hiu itu dan akan memeriksanya di laboratorium untuk mencari tahu alasan serangan langka itu.
Konsulat Rusia di Hurghada mengidentifikasi pria itu sebagai warga negara Rusia tetapi tidak menyebutkan namanya.
Konsul Jenderal Rusia, Viktor Voropayev mengatakan, pihak berwenang Mesir telah mengkonfirmasi kepadanya kematian warga negara Rusia yang lahir pada tahun 1999, seperti diberitakan Media.
"Korbannya bukan turis, tapi penduduk tetap Mesir," kata Voropayev kepada Media.