Foto: Warga datangi Puskesmas Sodonghilir usai keluarganya wafat tak terima tidak ditindak. (Istimewa)
Jurnalisme.online - Seorang pasien bernama Abdul Basir dinarasikan meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas Fatma usai ditolak di puskesmas Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kerabat pasien menuding tenaga medis enggan menindak pasien yang sudah pingsan akibat darah tinggi dan stroke.
Pasien diantar ke puskesmas Sodonghilir pada Rabu (14/6/2023) tetapi ditolak. Dalihnya, perawat meminta pasien dibawa ke puskesmas lain karena kondisi ruang rawat yang sudah penuh dan ketika itu tenaga medis tengah menangani dua pasien anak yang mengalami kejang.
"Jadi korban itu dibawa ke Puskesmas nah di sana tim medis menolaknya karena penuh ruangan dan ada dua pasien yang sedang ditangani," kata Jajang Sanusi, Kepala Dusun di Desa Sepatunggal dilansir detikJabar, Kamis (14/6/2023).
"Padahal kita enggak minta ditindak langsung atuh setelah nindak dua pasien itu baru ke almarhum. Kesannya ngusir aja dengan nada tinggi," ujar Jajang.
Kurang satu kilometer dari puskesmas itu, pasien akhirnya wafat di perjalanan menuju puskesmas lain.
Ditemui Kamis Sore (15/6/23), pihak puskesmas memastikan tidak menolak pasien yang menyebabkan meninggal dunia. Namun, pihaknya mengakui terjadi kesalahan komunikasi dari tenaga medis terhadap keluarga.
"Jadi posisinya ruang perawatan atau tempat tidur penuh. Nakes juga lagi tangani pasien lain. Mungkin karena komunikasi yang salah sehingga tidak diterima baik oleh keluarga pasien," ucap PLT Kepala Puskesmas Sodonghilir, Popon Herlina
Sumber: news.detik.com