Jurnalisme. Online
Pemilik peternakan, Eko Purnomo mengatakan, pada Idul Adha 2023 ini pihaknya menyiapkan sekitar 100 ekor sapi untuk kebutuhan hewan kurban.
Namun, mayoritas sapi-sapi di peternakannya saat ini sudah laku terjual.
"Tahun ini, jumlah sapi yang disiapkan sekitar 100 ekor. Yang terjual sudah 90 ekor sehingga masih ada 10 ekor yang belum terjual," katanya saat ditemui di Pedukuhan Botokan, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Jumat (16/6/2023).
Ratusan sapi yang ia sediakan untuk hewan kurban mayoritas didatangkan dari Kabupaten Gunungkidul.
Meski sebagian ada dari lokal Kulon Progo. Dengan harga berkisar Rp 20.000.000-Rp 27.000.000.
Pada Idul Adha 2023, kata Eko, jumlah sapi yang disediakan menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan dipicu adanya penyakit menular hewan seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Namun demikian, pihaknya rutin menjaga kebersihan dan perawatan hewan ternaknya. Kebersihan kandang intensif dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Demikian juga untuk pemberian makan.
"Dalam sehari makan 2 kali, pagi dan sore. Hijau-hijauan juga 2 kali. Sementara pemandian hewan seminggu sekali pas kondisi kotor," ucapnya.
Karena perawatannya terjamin, mayoritas pembeli biasanya menitipkan sapi-sapinya hingga H-1 Iduladha 2023.
"Pelanggan nyaman untuk perawatannya. Jika (hewan kurban) sakit dan mati ditanggung. Kalau mati akan saya ganti dengan yang sepadan," ujarnya.
Dokter Hewan di Puskeswan Lendah, Anis Pramundari, menyampaikan untuk mencegah penyakit PMK dan LSD jelang Idul Adha, pihaknya memberikan vaksin terhadap hewan kurban yang baru didatangkan dari luar Kulon Progo.
"Jadi setelah hewan datang, peternak menginformasikan ke puskeswan terdekat. Kemudian petugas mengadakan pemeriksaan. Adanya penyakit menular hewan saat ini membuat komunikasi antara peternak dan petugas kesehatan hewan semakin aktif," ucapnya.
Selain itu, petugas juga rutin menyemprotkan desinfektan ke kandang dan alat transportasi hewan.
Sumber: Tribun.com