Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

25 Tahun Menjalankan Usaha Warung Makan Padang Ahmad Sukri Mengaku Tidak Pernah Punya Utang

Rabu, 28 Juni 2023 | Juni 28, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-27T21:55:42Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?

Jurnalisme.Online

- Sudah 25 tahun Ahmad Sukri (54) menjalankan usaha warung makan Padang Amanda di Palmerah, Jakarta Pusat.

Selama itu, ia mengaku tidak pernah mengajukan pembiayaan di bank mana pun.
"Karena saya punya modal. Awal sekali (modal) hasil dagang pakaian di Pasar Palmerah," kata dia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Di tahun 1998, Sukri merintis warung makan Padangnya di Palmerah.
Hingga saat ini usahanya berjalan lancar.
Dalam sehari Sukri mengantongi omzet Rp 2.500.000.

Modal pertama sekitar Rp 1.000.000. Itu uang tabungan hasil berdagang pakaian," ujar dia.
Sukri menyampaikan, dengan tabungan pribadi maka usahanya tidak terbebani dengan pinjaman atau bunga pinjaman.

Usaha tanpa utang menjadi prinsip Sukri.
Baginya, menjalankan usaha harus pintar melihat peluang, gigih, dan bersabar.

Selain itu agar pelanggan terus berdatangan, ia harus menjaga kualitas rasa masakan Padang olahannya.
"Memulai warung Padang karena di sekitar Gelora ini karena saya berfikir belum ada yang menjual masakan Padang di jaman itu (1998). Saya tidak ingin langsung (usaha ini) besar. Pelan-pelan bertahan dan kini dikenal banyak orang," ungkap Sukri.

Sukri menuturkan, usaha warung makannya ini diharapkan menjadi usahanya terakhir dan terus bertahan sampai generasi anak dan cucunya kelak.

Sudah sejak muda, Sukri bermimpi menjadi pengusaha.
"Saya jualan dulu di pasar. Lalu jualan pakaian ada kerusuhan tutup tapi masih punya tabungan. Tabungan itu buat modal usaha warung makan ini dan Alhamdulillah sampai sekarang bertahan," kata dia.


Jadi Nasabah Setia BRI

Pria asal Padang ini mengatakan, ia telah menjadi nasabah BRI sekira 40 tahun lamanya.
Dahulu disebut Sukri, BRI bernama Simpedes.
Ia mengingat, saat menjajal usaha pertamanya di Padang dirinya mendapat modal cuma-cuma dari Simpedes 
"Umur 2 SMP kurang lebih 40 tahun menjadi nasabah BRI. Masih setia, karena dulu BRI di kampung itu namanya simpedes," terang Sukri.

Diwaktu itu, Simpedes bermanfaat untuk mengirimkan uang kepada orangtuanya di kampung.
"Karena Simpedes itu sampai di pelosok-pelosok desa dulu," kenang Sukri.

Kini ia pun menggunakan super Apps BRImo dalam transaksi hariannya sejak tahun 2020.
Selain itu, untuk mendukung kemudahan dalam usaha warung Padang Amanda, ia memilih untuk memberikan fasilitas metode pembayaran dengan scan barcode atau QRIS BRI.

"BRI datang menawarkan QRIS di tahun 2020. Karena mempermudah pembayaran tidak perlu uang kembalian proses cepat apabila di jam-jam sibuk saat makan siang. Efektif. Siang dibayar pelanggan, sore sudah bisa diambil (hasil jualan), ungkap Sukri.
Sementara itu, ketika pandemi Covid-19 usahanya sempat terdampak.

Namun, ia tak habis akal untuk tetap berjualan.

Sukri memanfaatkan penjualan online seperti Gofood dan Grabfood.
"Sekarang saya fokus jualan di sini (kantin karyawan Kompas Gramedia) dan buka akun di Gojek dan Grab," terang ayah 2 orang anak ini.
Seorang pelanggan warung Padang Amanda, Ayu (32) mengaku pembayaran dengan QRIS sangat efektif dan efektif.

Ia tidak repot membawa uang cash jika berpergian.
"Cukup dengan smarthandpohbe dan kuota. Tinggal scan selesai, simple," kata Ayu.

Sumber:Tribun.Com


×
Berita Terbaru Update